Suara.com - Menjelang eksekusi sembilan terpidana mati di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Menteri Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto diam-diam menemui sejumlah perwakilan buruh, termasuk Migrant Care di Istana Negara, Selasa (28/4/2015).
Migrant Care menjadi salah satu kelompok yang menolak tegas atas eksekusi mati terhadap Mary Jane Fiesta Veloso asal Filipina yang disebut-sebut sebagai korban perdagangan manusia.
Kendati diakui ada pertemuan, namun tak satupun baik dari pihak Istana dan Migrant Care yang bersedia membeberkan hasil pertemuan.
“Ya tadi kami bertemu bersama dengan sejumlah serikat buruh dengan Pak Andi, tapi untuk apa isinya silahkan tanya Istana saja,” jelas Direktur Migrant Care Anis Hidayah yang dihubungi suara.com.
Saat ditanya apakah hasil pertemuan sengaja dirahasiakan, Anis hanya menjawab pendek.
“Tanya Pak Andi saja,” katanya lagi.
Saat ini Migrant Care dan sejumlah perwakilan buruh sedan melakukan aksi menolak hukuman mati di depan Istana Negara.
Sementara staff ahli Menseskab, Jaleswari Pramowardhani, yang juga dihubungi hanya membenarkan ada pertemuan tanpa mau menjelaskan apa isi pertemuan.
“Tanya saja Migrant Care mas,” pinta Jales.
Diperkirakan sembilan terpidana mati bakal dieksekusi Rabu (29/4/2015), pada pukul 00.00 dini hari.
Regu tembak dikabarkan juga sudah menyebrang ke Pulau Nusakambangan sore tadi.
Kesembilan terpidana mati itu terdiri atas Andrew Chan (warga negara Australia), Myuran Sukumaran (Australia), Raheem Agbaje Salami (Nigeria), Zainal Abidin (Indonesia), Rodrigo Gularte (Brasil), Silvester Obiekwe Nwaolise alias Mustofa (Nigeria), Martin Anderson alias Belo (Ghana), Okwudili Oyatanze (Nigeria), dan Mary Jane Fiesta Veloso (Filipina).
Tag
Berita Terkait
-
Video Pejabat Korupsi Dijemput Paksa Lalu Dihukum Mati? Fakta Aslinya Justru Bikin Hati Miris
-
Konten Kreator Bongkar Kebodohan Noel: Dari Hukuman Mati Koruptor ke Tes CPNS
-
Wamenaker Noel Ditangkap, Senin Harusnya Jadi Pembicara Talkshow 'Hukuman Mati Koruptor'
-
Wamenaker Noel Ditangkap KPK, Adian PDIP: Bagaimana Kelanjutan Talk Show 'Hukuman Mati Koruptor'?
-
Ditangkap KPK, Wamen Immanuel Pernah Dukung Hukuman Mati bagi Koruptor
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
Akhmad Wiyagus Resmi jadi Wamendagri, Benjamin Paulus jadi Wamenkes
-
Eky Priyagung Sentil Isu Energi dengan Guyonan Segar di Local Media Summit 2025
-
Resmi! Prabowo lantik Eks Kabaintelkam Peraih Hoegeng Award Akhmad Wiyagus Jadi Wamendagri
-
Air Mata & Ketegangan Warnai Dua Episode Pertama Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas
-
Prabowo Lantik Gubernur dan Wakil Gubernur Papua di Istana, Begini Sumpahnya
-
Apes! Angkut 3 Motor Curian Lewat Tol, Komplotan Maling Ini Malah Dicokok Rombongan TNI
-
Soal Kasus Laptop, Ahli Hukum Sebut Penghitungan Kerugian Negara Tidak Harus Berasal dari BPK
-
Beda dengan Analisa BRIN, Polisi Tak Temukan Tanda-tanda Meteor Jatuh di Cirebon
-
SMAN Banua Kalsel Resmi Diperkenalkan Jadi Sekolah Garuda Transformasi
-
Labfor Polri Turun Tangan, 14 Sampel DNA Korban Ponpes Al Khoziny Dibawa ke Jakarta buat Diteliti