Suara.com - Keluarga dua terpidana mati kasus narkoba asal Australia meminta belas kasihan kepada Pemerintah Indonesia atas eksekusi yang akan dihadapi duo "Bali Nine" Myuran Sukumaran dan Andrew Chan di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
"Saya meminta Presiden (Presiden Joko Widodo) untuk menunjukkan belas kasihan. Jangan biarkan ibu dan kakak saya harus mengubur saudara laki-laki saya. Saya meminta orang-orang Indonesia untuk menunjukkan belas kasihan," kata adik Myuran Sukumaran, Chintu Sukumaran di Cilacap, Selasa sore (28/4/2015).
Chintu mengatakan, hal itu kepada wartawan saat menggelar konferensi pers di salah satu hotel Cilacap.
Menurut dia, keluarga menghabiskan beberapa jam terakhir dengan Myuran karena mereka tidak punya banyak waktu.
"Kami berbicara tentang hukuman mati. Dia tahu ini hanya sia-sia, ini tidak akan menyelesaikan apa-apa dengan obat jika sembilan orang ini mati hari ini, besok, bulan depan, itu tidak akan menghentikan apapun," katanya.
Menurut Chintu, Myuran telah mengatakan kepada keluarga bahwa dia akan menjadi kuat.
Kendati demikian, dia mengatakan jika keluarga masih memiliki harapan sampai detik terakhir bahwa Presiden Joko Widodo akan melihat orang-orang itu sebagai individu dengan keluarga yang mengasihi mereka dan menunjukkan belas kasihan.
Ibunda Myuran, Raji Sukumaran mengaku tidak sanggup menghadapi kenyataan yang akan dialami anaknya.
"Aku tidak akan melihatnya lagi karena mereka (jaksa eksekutor) akan membawanya pada tengah malam dan menembaknya. Saya meminta pemerintah untuk tidak membunuhnya, jangan bunuh dia (Myuran) hari ini," katanya sambil menangis.
Sementara kakak Andrew Chan, Michael Chan mengatakan bahwa hari ini merupakan hari paling sulit.
Dia mengaku melihat hari ini sebagai sesuatu yang tidak ada keluarga lain harus pernah melaluinya karena sembilan keluarga dalam penjara mengucapkan selamat tinggal kepada orang yang mereka cintai. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Video Pejabat Korupsi Dijemput Paksa Lalu Dihukum Mati? Fakta Aslinya Justru Bikin Hati Miris
-
Konten Kreator Bongkar Kebodohan Noel: Dari Hukuman Mati Koruptor ke Tes CPNS
-
Wamenaker Noel Ditangkap, Senin Harusnya Jadi Pembicara Talkshow 'Hukuman Mati Koruptor'
-
Wamenaker Noel Ditangkap KPK, Adian PDIP: Bagaimana Kelanjutan Talk Show 'Hukuman Mati Koruptor'?
-
Ditangkap KPK, Wamen Immanuel Pernah Dukung Hukuman Mati bagi Koruptor
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
Akhmad Wiyagus Resmi jadi Wamendagri, Benjamin Paulus jadi Wamenkes
-
Eky Priyagung Sentil Isu Energi dengan Guyonan Segar di Local Media Summit 2025
-
Resmi! Prabowo lantik Eks Kabaintelkam Peraih Hoegeng Award Akhmad Wiyagus Jadi Wamendagri
-
Air Mata & Ketegangan Warnai Dua Episode Pertama Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas
-
Prabowo Lantik Gubernur dan Wakil Gubernur Papua di Istana, Begini Sumpahnya
-
Apes! Angkut 3 Motor Curian Lewat Tol, Komplotan Maling Ini Malah Dicokok Rombongan TNI
-
Soal Kasus Laptop, Ahli Hukum Sebut Penghitungan Kerugian Negara Tidak Harus Berasal dari BPK
-
Beda dengan Analisa BRIN, Polisi Tak Temukan Tanda-tanda Meteor Jatuh di Cirebon
-
SMAN Banua Kalsel Resmi Diperkenalkan Jadi Sekolah Garuda Transformasi
-
Labfor Polri Turun Tangan, 14 Sampel DNA Korban Ponpes Al Khoziny Dibawa ke Jakarta buat Diteliti