Suara.com - Ibunda dari terpidana mati kasus narkotika asal Filipina, Mary Jane Fiesta Veloso, akhirnya bisa menarik nafas lega. Sang putri, yang sedianya menjalani eksekusi bersama delapan terpidana mati lain di Pulau Nusakambangan pada Rabu (29/4/2015), akhirnya lolos dari maut.
"Mukjizat itu nyata," kata ibunda Mary Jane, Celia Veloso seperti dikutip oleh radio DZMM Filipina.
"Kami amat bahagia, saya tidak percaya ini. Saya tak menyangka anak saya akan hidup," kata Celia.
"Sebelumnya kami tidak lagi punya harapan. Anak saya yang lain sudah ada di pulau itu (Nusakambangan) untuk menunggu dan mengambil jenazahnya," lanjut Celia.
"Kami amat bahagia. Anak-anak Mary Jane terbangun dan berteriak 'Yes, yes, mama akan hidup!' Aku akan bilang pada Mary Jane, bahwa apa yang ia katakan adalah benar, yakni bahwa Tuhan ingin kamu hidup, selama ada waktu tersisa, ia akan menyelamatkanmu. Mukjizat itu nyata," kata Celia.
Lahir di tengah keluarga miskin asal Filipina, Mary Jane (30) adalah seorang orang tua tunggal dengan dua anak berusia enam dan dua belas tahun. Ia mengaku pergi ke Indonesia untuk mencari pekerjaan sebagai pembantu, namun dimanfaatkan oleh sindikat narkoba internasional.
Mary Jane ditangkap pada tahun 2009 bersama 2,6 kilogram heroin di dalam tasnya. Awalnya, Mary Jane mengaku ditawari kerja oleh seorang temannya di Malaysia, namun setibanya di sana, ia diminta pergi ke Indonesia. Mary Jane mengaku tidak tahu ada heroin dalam tas yang ia bawa dari Malaysia. (CNA)
Seperti dikabarkan sebelumnya, eksekusi atas Mary Jane Veloso dibatalkan pada detik-detik jelang pelaksanaan. Menurut Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Tony Tribagus Spontana, eksekusi Mary Jane (MJ) ditunda karena permintaan Presiden Filipina Benigno Aquino III kepada pemerintah Indonesia dalam hal ini Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Eksekusi Mary Jane ditunda karena ada permintaan dari Presiden Filipina terkait pelaku (gembong narkoba) yang diduga melakukan perdagangan manusia (telah) menyerahkan diri di Filipina. Dan MJ diperlukan kesaksiannya," ungkap Tony.
"Kami lega karena eksekusi terhadap Mary Jane Veloso tidak dilaksanakan malam ini," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Filipina, Charles Jose.
"Tuhan menjawab doa-doa kami," kata Jose.
BERITA MENARIK LAINNYA:
Hukum Mati Bali Nine, Ini yang Bakal Dialami Indonesia
Inilah Perempuan yang Menyelamatkan Nyawa Mary Jane
Senyum, Canda, dan Pesan Terakhir Myuran Sukumaran Sebelum Mati
Berita Terkait
-
Ulasan Novel Notes on an Execution: Catatan Terakhir Seorang Terpidana Mati
-
Respons Ucapan Jaksa Agung Soal Eksekusi Mati Ratusan Napi, Menko Yusril: Arahannya dari Presiden
-
Hamas Hukum Mati Anggotanya Sendiri Atas Tuduhan Homoseksualitas dan 'Percakapan Tak Bermoral'
-
Hukuman Mati Tak Beri Efek Jera, Pemerintah Didesak Hapus Eksekusi
-
Jaksa Agung Sampai Jengkel, Ungkap Sulitnya Eksekusi Ratusan Terpidana Mati: Capek-capek Nuntut
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Gempa Magnitudo 6,5 Leeward Island, BMKG: Tidak Ada Potensi Tsunami di Indonesia
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda