Suara.com - Ketua Harian DPP Partai Demokrat, Syarief Hasan, mengatakan mantan bahw Susilo Bambang Yudhoyono telah menyatakan kesiapannya untuk memimpin kembali partai yang didirikannya sebagai ketua umum.
"Dalam pertemuan kemarin di (hotel) Sahid, Pak SBY menyatakan kesiapannya sebagai ketua umum," kata Syarief dalam pertemuan DPD dan DPC Partai Demokrat Jawa Barat di Hotel Salak, Kota Bogor, Sabtu (2/5/2015).
Syarief menyebutkan, penunjukkan SBY sebagai ketua umum dalam kongres Partai Demokrat yang akan digelar di Surabaya nanti bukan atas keinginan Presiden keenam Indonesia tersebut, tetapi keinginan seluruh kader partai di Indonesia.
"Sebagai penggagas dan pendiri partai, SBY tidak ingin Partai Demokrat terpuruk. Setelah mendengar aspirasi dari para kader, SBY siap untuk memimpin partai," ujar Syarief.
Menurut Syarief, dukungan atas pencalonan SBY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat tidak hanya datang dari pengurus DPD, DPC Jawa Barat, tetapi seluruh kader yang ada di Indonesia.
"Bukan hanya Jawa Barat, semua DPC, dan DPD. Suaranya ada 509 DPC, dan 34 kali 2 suara DPD, totalnya kurang lebih 600 suara," kata Syarief.
Saat disinggung soal adanya calon lain selain SBY sebagai Ketua Umum yang diusung Kaukus Penyelamatan Partai Demokrat, Syarief menyatakan tidak perlu ditanggapi.
"Kalau semua suara sudah mendeklarasikan dukungan (untuk SBY), pertanyaan saya kalau ada yang maju selain SBY siapa yang mendukung," kata Syarief.
Sementara itu, dalam pertemuan dengan 27 pimpinan DPC, DPD, dan anggota DPR RI perwakilan Jawa Barat, Syarief menyampaikan semua dukungan kader di seluruh Indonesia mengarah kepada SBY. Dan belum ada yang mengajukan calon selain SBY.
"SBY menyatakan prinsip demokrasi harus dibuka, prinsip yang tertulis adalah komitmen Partai Demokrat untuk mendapatkan ruang berkompetisi," kata Syarief.
Menurut Syarief, jika ada yang "berteriak" maju sebagai calon, harus dilihat siapa yang mengusungnya, apakah dari partai lain, organisasi lain. Jikalau iya, ada agenda tersembunyi yang tertentu.
Menyinggung soal PLT, lanjut Syarief, 161 PLT yang disampaikan melalui media sebagai sebuah kekeliruan, karena sudah lama dilakukan oleh pengurus harian.
"Faktanya sekarang hanya ada 90, dan yang 90 tersebut sudah ada yang diislahkan pada peninggalan Anas dan lain di era saya," kata dia.
Ia menyebutkan, PLT ada karena disebabkan beberapa hal. Pertama karena ketua DPC meninggal dunia, kedua karena menyangkut kasus hukum terkait tersangka, dan integritas, loyalitas serta pindah partai.
Sebanyak 27 DPC, satu DPD dan sejumlah anggota DPR RI daerah pemilihan Jawa Barat menyatakan dukungannya terhadap SBY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang
-
Kasus Ilegal Akses Akun Mirae Mandek, Korban Kini Ngaku Kecewa dan Merasa Ditekan
-
Presiden Prabowo Telepon Hotman di Hari Natal, Puji Buka Lapangan Kerja: Hebat Kau!
-
Sama-sama 'Somali' Beda Nasib: Di Mana Letak Somaliland dan Apa Bedanya dengan Somalia?