Suara.com - Vietnam salah satu negara 'buruh' yang mempunyai industri padat karya besar seperti Kota Jakarta di Indonesia. Namun kehidupan perburuhan di sana memprihatinkan. Terutama untuk perempuan.
Kisah itu diceritakan 2 buruh perempuan dalam sebuah konferensi perburuhan di Hanoi akhir pekan kemarin. Media Thanh Nien News melansir banyak buruh perempuan di Vietnam tidak banyak tahu soal seks yang aman. Sehingga mereka hamil dan mudah menggugurkan kandungnnya.
Itu dialami perempuan asal Hanoi yang berusia 30 tahun. Dia tak ingin disebut namanya. Dia sudah 9 kali hamil. Sebelum menikah, dia 3 kali keguguran dan 3 kali aborsi. Itu akibat, perempuan itu berhubungan seks di luar nikah yang tak aman. Sekarang dia sudah punya 3 anak.
"Aku hamil dengan mudah," katanya.
Perempuan lainnya yang cerita berusia 19 tahun. Dia juga buruh di Hanoi. Dia berasal dari Bac Giang. Perempuan itu baru sekali aborsi, dan dia trauma.
"Itu sangat menakutkan ketika saya harus membuang janin secara paksa dari tubuh saya ke sungai," katanya.
Lembaga Center for Creative Initiatives in Health and Population mencatat 1 dari 3 buruh di Vietnam tidak sadar fungsi kondom dalam berhubungan seks. Bahkan hingga 85 persen pekerja tidak tahu tentang vaginitis atau servisitis.
Seorang aktivis perburuhan di sebuah pabrik garmen di Tan Thuan Industrial Zone, Thuy mengatakan banyak buruh perempuan muda tidak tahu cara menjaga organ intimnya.
"Saya mengelola sebuah tim dan banyak pekerja sering meminta hari libur untuk melakukan aborsi. Dan itu tentu saja kehamilan yang tak terduga. Mereka juga tidak tahu bagaimana mencegah HIV dan penyakit menular seksual (PMS)" katanya.
Sebenarnya serikat pekerja di perusahaan Vietnam sering memberikan penyuluhan soal seks yang aman. Namun tidak banyak buruh yang peduli. Mereka acuh.
"Serikat pekerja mendistribusikan selebaran tentang keselamatan kerja yang juga mencakup informasi tentang keluarga berencana dan pencegahan HIV. Tapi tidak semua pekerja mengerti, bahkan mereka tidak ingin repot-repot membacanya," jelas Thuy.
Catatan lain, sebuah survei sederhana dilakukan United Nations Population Fund (UNFPA). Dari 52 pekerja perempuan di kawasan industri Vietnam, hanya 3 pekerja yang mendengarkan dengan serius soal fungsi kondom.
Aktivis pencegahan HIV/AIDS di Ho Chi Minh, Ngo Thi Anh Dong mengatakan banyak pekerja melakukan seks yang tidak aman. Mereka tidak tahu pasangan seksnya memiliki penyakit menular atau HIV. (Thanh Nien News)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional