Suara.com - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengaku telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah warga negara indonesia bergabung dengan militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
"Pertama ada yang sifatnya mencegah supaya tidak berangkat ke sana. Saya baru saja melakukan di enam provinsi, Jateng, Jabar, Banten, Sulsel, Palembang dan Sumut," kata Direktur Pembinaan Kemampuan BNPT Brigjen Pol Rudy Sufiahriadi usai menghadiri diskusi soal ISIS di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (13/5/2015).
Menurutnya, pendekatan persuasif yang diberikan kepada masyarakat dilakukan dengan menggandeng beberapa pihak dan tokoh agama.
"Saya, Kabarhankam dan Hasyim Muzadi memberikan pencerahan kepada Kapolres, Dandim dan ulama untuk melakukan pencegahan masing-masing, supaya tahu dan mencegah supaya tidak berangkat ke sana," kata dia lagi.
Selain itu, pencerahan juga diberikan kepada WNI yang telah dipulangkan ke tanah air. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi munculnya penyebaran ajaran radikal di Indonesia.
"Kedua, kami mencegah supaya yang kembali kami lakukan briefing supaya tidak bergabung dengan kelompok radikal yang berada di Indonesia dan melakukan kekerasan atau mendirikan negara Islam dengan kekerasan," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, Direktur Institute for Policy of Conflict (IPAC) Sidney Jones mengungkapkan saat ini adas ekitar 200 sampai 300 WNI yang bergabung dengan ISIS dan 40 orang sudah tewas selama dua bulan terakhir.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Rekam Jejak Sri Mulyani Keras Kritik BJ Habibie, Kinerjanya Jadi Menteri Tak Sesuai Omongan?
-
Pajak Kendaraan di RI Lebih Mahal dari Malaysia, DPRD DKI Janji Evaluasi Aturan Progresif di Jakarta
-
Jalan Berlubang di Flyover Pancoran Makan Korban: ASN Terjatuh, Gigi Patah-Dahi Sobek
-
DPR Ingatkan Program Revitalisasi Sekolah Jangan Hanya Buat Gedung Mewah: Guru Juga Harus Sejahtera
-
Gibran Tak Lulus SMA? Said Didu Bongkar UTS Insearch Cuma 'Bimbel', Surat Kemendikbud Disorot
-
Ditinggal Jaksa di Tengah Gugatan Rp125 Triliun, Gibran Hadapi Sendiri Kasus Ijazah SMA-nya?
-
Geger Dugaan Skandal Terlarang Irjen KM, Terkuak Panggilan 'Papapz-Mamamz' Kompol Anggraini
-
Jadi Buron Kasus Pencemaran Nama Baik JK, Kejagung Buru Silfester Matutina
-
Inikah Wajah Kompol Anggraini Diduga Jadi Orang Ketiga di Rumah Tangga Irjen Krishna Murti?
-
Bukan Septic Tank! Ternyata Ini Sumber Ledakan di Pamulang yang Rusak 20 Rumah