Suara.com - Selama ini, Satuan Petugas Polisi Kehutanan Balai Konservasi Sumber Daya Alam DKI Jakarta sudah cukup kewalahan melayani proses penerimaan satwa langka, khususnya kakatua berjambul kuning. Di tengah lelahnya bertugas, ada orang yang tega mengerjai mereka dengan laporan fiktif.
Laporan fiktif yang mereka terima sejak kampanye #savejambulkuning ramai, di antaranya adalah atas nama Budi Hartanto, warga Komplek Green Garden, Nomor K220, Jakarta Barat. Menurut laporan yang disampaikan melalui telepon, Budi memiliki hendak menyerahkan satwa berupa burung kakatua jambul kuning sebanyak 12 ekor dan burung cenderawasih tiga ekor.
Tapi, kata salah satu petugas polisi kehutanan di BKSDA, ketika nomor yang dicantumkan dalam laporan dihubungi lagi, ternyata salah. Ketika alamat yang diberikan tadi didatangi petugas, ternyata tidak ada orang bernama Budi yang memiliki burung kakatua.
"Sampai kami berkreasi dengan alamatnya, di blok K2 Nomor 20. Ternyata tidak ada juga, alamatnya ada tapi bukan atas nama Budi," katanya kepada suara.com, Kamis (14/5/2015).
Menurut pengalamannya selama menjadi petugas yang merekap data laporan dari masyarakat, sebagian memang mencurigakan. Misalnya, ada yang nomor teleponnya salah, kemudian alamatnya tidak jelas.
"Ada juga yang tiba-tiba menelepon lagi dan bilang burungnya keburu mati," katanya.
Itu sebabnya, dia mengimbau masyarakat agar jangan membuat laporan iseng.
"Karena kami sudah cukup kewalahan ya tanpa ditambahin keisengan begitu," katanya.
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
Kemajuan yang Membebani: Ketika Perempuan Jadi Korban Pertama Pembangunan
-
Kapan Bahasa Portugis Diajarkan di Sekolah? Ini Jawaban Mendikdasmen
-
Geram Legislator Senayan Soal Bandara PT IMIP Beroperasi Tanpa Libatkan Negara: Kedaulatan Terancam!
-
Wamenkes Dante: Sistem Rujukan BPJS Tak Lagi Berjenjang, Pembayaran Klaim Disesuaikan Kompetensi RS
-
Pemprov DKI Gagas LPDP Jakarta, Siap Biayai Warga Kuliah S2-S3 hingga Luar Negeri
-
Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Picu Sorotan, Komisi III DPR Warning Penegak Hukum
-
Ira Puspadewi Cs Dapat Rehabilitasi dari Prabowo, Eks Penyidik KPK: Tamparan Penegak Hukum
-
Heboh Bandara 'Ilegal' di Morowali, Benarkah Diresmikan Jokowi? Fakta Dua Bandara Terungkap
-
TKI Asal Temanggung Hilang Selama 20 Tahun di Malaysia, Ahmad Luthfi Pastikan Kondisinya Aman
-
Drama Berujung Rehabilitasi, 7 Fakta Mengejutkan Kasus Korupsi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi