Suara.com - Peredaran video bocah tengah berhubungan seks di dekat kebun pisang yang beredar di media sosial dalam beberapa hari terakhir mendapat perhatian DPR.
Belajar dari kasus tersebut, Ketua Komisi VIII DPR Saleh Daulay mengimbau para orang tua benar-benar mampu menjaga tumbuh kembang anak agar tidak menyimpang.
"Kita minta keluarga, khususnya orang tua yang punya anak, itu perlu mewaspadai sehingga kasus seperti ini tidak terjadi kalau ada pengawasan yang ketat dari keluarga. Kenapa perlu diawasi? Karena memang teknologi informasi dan komunikasi semakin canggih menyebabkan anak-anak lebih cepat dewasa daripada semestinya. Jadi ya penting dilakukan orang tua," kata Saleh di DPR, Selasa (26/5/2015).
Anggota Fraksi PAN menyarankan jangan semua keinginan anak dipenuhi orang tua agar mereka belajar. Orang tua, katanya, harus selektif dalam memenuhi keinginan anak.
"Tidak semua fasilitas teknologi dipenuhi seperti orang besar. Harus ada filter. Rasa sayang kepada anak kan nggak dengan memberikan semuanya," kata dia.
Selain di rumah, orang tua juga perlu mengawasi lingkungan bermain anak. Sebab, anak memiliki sifat dasar sebagai peniru.
"Ini juga jangan-jangan, walaupun bukan punya anak, tapi punya temannya dan menunjukannya pada dia, dan terjadilah seperti ini. Supaya ini tidak terjadi, ini tugas masyarakat, semua orang harus bisa diajak kerja sama, tidak hanya satu-dua orang, untuk memperbaiki situasi, kondisi, dan lingkungan masing-masing untuk membangun pribadi anak," kata Saleh.
Anak juga menjadi tanggungjawab pemerintah. Pemerintah harus memberikan pendidikan yang baik, terutama dengan berkontribusi menciptakan konten positif di televisi.
"(Tontonan di televisi) Kita lihat banyak yang tidak ramah dengan anak, mulai dari kekerasan, adegan romantisme yang ditayangkan setiap waktu dan tidak kenal jam. Juga infotainment-infotainment itu juga kan tidak ramah dengan anak," ujarnya.
"Karenanya, kita minta pemerintah untuk berusaha, bekerja keras, menciptakan semacam tontonan yang bisa disajikan dan khas ketimuran, tidak diimpor, yang belum tentu sesuai dengan ketimuran kita. Dan itu tugas yang dikerjakan oleh lintas kementerian dan lembaga," kata Saleh.
Berita Terkait
-
KPAI: Kasus Anak Berhubungan Seks Ibarat Fenomena Gunung Es
-
Ada Orang Dewasa yang Terlibat di Video Anak Berhubungan Intim
-
Psikolog: Anak Pelaku Video Seks Tiru Adegan Film yang Dilihatnya
-
KPAI Lakukan Pencarian Lokasi Pembuatan Video Seks Anak-anak
-
KPAI Minta KIP Segera Cabut Situs Video Anak Berhubungan Seks
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Kronologi Penumpang Wings Air Tuding Pramugari Kuras Emas dan Dollar di Pesawat
-
Detik-detik Penumpang 'Ngamuk', Tuding Pramugari Curi Emas & Dollar di Pesawat Wings Air
-
Ada Sinyal Rahasia? Gerak-Gerik Dua Pria di Belakang Charlie Kirk Disebut Mencurigakan
-
Prabowo Setuju Bentuk Komisi Reformasi Polisi dan Tim Investigasi Independen Demo Ricuh
-
Usai Diperiksa KPK, Deputi Gubernur BI Jelaskan Aturan Dana CSR
-
Emas & Ribuan Dollar Lenyap di Pesawat Wings Air Viral, Pramugari Dituduh Jadi Pelaku
-
CEK FAKTA: Isu DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025
-
7 Cara Melindungi Kulit dan Rambut dari Polusi Udara, Wajib Rutin Keramas?
-
Rehat dari Sorotan, Raffi Ahmad Setia Dampingi Ibunda Amy Qanita Berobat di Singapura
-
Gerakan Muda Lawan Kriminalisasi Tuntut Prabowo Bebaskan Aktivis dan Hentikan Kekerasan Negara