Suara.com - Sekretaris Jenderal Komisi Perlindungan Anak Indonesia Erlinda menganalogikan kasus anak di bawah umur berhubungan intim yang terekam video dan beredar di media sosial baru-baru ini sebagai puncak dari gunung es.
"Ini pastinya fenomena gunung es. Kalau ketemu satu, ada enam lagi," kata Erlinda kepada Suara.com, Selasa (26/5/2015).
Erlinda mengingatkan kalau kasus ini didiamkan, akan sangat berbahaya dan mengancam generasi muda bangsa Indonesia.
"Ujung ketahanan negara kita. Bagaimana anak-anak anak sudah di brain wash seperti yang terjadi pada anak itu (di video seks). Selain penyimpangan perilaku seks, mereka juga rentan tertular penyakit dan beban moral serta mental," kata Erlinda.
Erlinda mengatakan kasus tersebut tidak bisa didiamkan begitu saja.
"Kita minta minta stakeholders untuk ikut terlibat menangani. Ini bukan isu biasa, ini atensi kita semua, kepedulian kita semua terhadap anak. Sekali lagi, permasalahan anak bukan cuma urusan KPAI, KPPA, Kemensos, tapi permasalahan seluruh elemen, masyarakat berbagai kalangan, media, termasuk para anggota dewan," kata Erlinda.
Erlinda mengatakan kasus ini menunjukkan Indonesia sudah darurat.
Lebih jauh, Erlinda mengatakan untuk mencegah kasus tersebut terulang lagi, dia berharap rencana aksi yang didasarkan pada Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2014 tentang Gerakan Nasional Anti Kejahatan Seksual Terhadap Anak dimaksimalkan.
"Satu, dalam kurikulum sekolah di tahun ajaran baru dimasukkan pendidikan tentang alat reproduksi dan pendidikan seksi usia dini. Kedua, penguatan keluarga, keluarga punya fungsi yang salah satunya sebagai garda terdepan perlindungan terhadap anak. Orang tua punya kontrol yang tinggi terhadap pengawasan anak maupun lingkungan," kata Erlinda.
Berita Terkait
-
Dukung Langkah Prabowo Setop Tradisi Kerahkan Siswa saat Penyambutan, KPAI Ungkap Potensi Bahayanya
-
Kondisi Pelaku Ledakan SMAN 72 Membaik, Polisi Siapkan Pemeriksaan Libatkan KPAI
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis
-
Survei KPAI: 35,9 Persen Anak Pernah Terima Menu MBG Mentah Hingga Basi
-
Rasa dan Kualitas Makanan Jadi Keluhan Utama Anak soal Program Makan Bergizi Gratis
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Upaya Roy Suryo cs Mentah di Polda Metro Jaya, Status Tersangka Ijazah Jokowi Final?
-
Jurus 'Sapu Jagat' Omnibus Law Disiapkan untuk Atur Jabatan Polisi di Kementerian
-
Dakwaan Jaksa: Dana Hibah Pariwisata Sleman Diduga Jadi 'Bensin' Politik Dinasti Sri Purnomo
-
LPSK Bahas Optimalisasi Restitusi Korban Tindak Pidana bersama Aparat Hukum
-
Komisi X DPR Respons Kabar 700 Ribu Anak Papua Tak Sekolah: Masalah Serius, Tapi Perlu Cross Check
-
Soroti Perpol Jabatan Sipil, Selamat Ginting: Unsur Kekuasaan Lebih Ditonjolkan dan Mengebiri Hukum
-
Gelar Perkara Khusus Rampung, Polisi Tegaskan Ijazah Jokowi Asli, Roy Suryo Cs Tetap Tersangka!
-
Gibran ke Korban Bencana Aceh: Tunggu ya, Kami Pasangkan Starlink
-
Soroti Bencana Sumatra, Rano Karno: Jakarta Kirim Bantuan Lewat Kapal TNI AL
-
Seleksi PPIH Untuk Haji 2026 Dibuka, Jumlah Pendaftar Pecahkan Rekor Tertinggi Tembus 11 Ribu