Suara.com - Komunitas Lesbian, Gay, Biseksual Dan Transgender (LGBT) di Indonesia berkomentar menyusul pengesahan pernikahan sesama jenis seluruh negara bagian Amerika Serikat. Di Indonesia, komunitas LGBT mempunyai tujuan tersendiri.
Ketua salah satu komunitas LGBT Suara Kita, Hartoyo menjelaskan perjuangan hak-hak LGBT untuk perkawinan sejenis masih belum menjadi prioritas perjuangan saat ini. Meski sudah banyak pasangan sesama jenis yang melangsungkan hubungan layaknya perkawinan dengan berbagai persoalan hukum yang harus didahapi.
"Dalam konteks Indonesia, sebenarnya perjuangan hak-hak LGBT untuk perkawinan sejenis masih belum menjadi prioritas perjuangan saat ini," kata Hartoyo dalam siaran persnya, Jumat (3/7/2015).
Hartoyo mengatakan LGBT di Indonesia masih berkutat dalam permasalahan perlindungan. Sebab LGBT Indonesia belum terbuka lantaran banyak mengalami kekerasa, diskriminasi atas dasar orientasi seksual dan identitas gendernya.
"Stigma di mana-mana, misalnya meyamakan hubungan homoseksual yang dilakukan sesama orang dewasa dengan pelakupaedofilia atau hubungan eksploitasi orang dewasa dengan anak-anak," jelas dia.
Padahal persoalan saat ini, lanjut Hartoyo, individu dan kelompok LGBT yang mengalami kekerasan, diskriminasi dan stigma tidak mendapatkan perlindungan dari negara.
Situasi seperti ini, kata dia, yang membuat individu LGBT di Indonesia akhirnya menutup diri identitasnya pada siapapun. Termasuk pada keluarga dan masyarakat.
"Dampak dari itu sangat besar sekali, selain masalah padaindividu LGBT sendiri yang tidak tumbuh maksimal sebagai manusia juga berdampak secara sosial," jelas dia.
Hartoyo bersama komunitas Suara Kita ingin pemerintah segera merumuskan sebuah kebijakan (UU) yang memastikan penghapusan kekerasan dan diskriminasi atas dasar orientasiseksual dan identitas gender seseorang, khususnya bagi kelompok LGBT.
"Pemerintah sesuai mandat UUD 45 memastikan pemenuhan hak-hak dasar sebagai warga negara khususnya yang berorientasi seksual dan identitas gender tertentu (LGBT) untuk mendapatkan hak kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, rasa aman, tanpa rasa takut, beragama dan hak dasarlainnya yang adil dan setara tanpa perlakuan diskriminasi dalam bentuk apapun," papar dia.
Hartoyo juga ingin pemerintah mengembangkan pendidikan keberagaman seksualitas secara meyeluruh. Khususnya meyangkut persoalan LGBT, pernikahan anak, perkosaan dan pelecehan seksual untuk menghormati hak asasi setiap warganegara.
"Bagi masyarakat Indonesia perdebatan setuju atau tidak setuju pada kelompok LGBT sebagai sesuatu yang harus dihargai di negara demokratis, yang utama perdebatannya tetap menghargai perbedaan pandangan satu sama lain tanpa melakukan kekerasan baik verbal maupun phisik," tutup Hartoyo.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Kepala BGN Ngaku Tak Semua Dapur MBG Punya Sanitasi Air yang Bersih
-
Terbuai Ramalan Kiamat Seorang Pastor, Ratusan Warga Rela ke Hutan Tinggalkan Segalanya
-
Pemerintah Wajibkan Rapid Test di Dapur MBG, Perpres Darurat Segera Terbit
-
Modus Keji Predator Seks di Apartemen Kalibata: Imingi Hadiah Ultah, Rekam Aksi dengan Handycam!
-
Geger Keracunan Massal, Program Makan Bergizi Gratis Didesak Setop, Kantin Sekolah Jadi Solusi?
-
Dokter Tifa Tawarkan Obat Autoimun Manjur untuk Jokowi, Syaratnya Cuma Satu: Tobat Nasuha!
-
KPK Panggil Eks Dirut PGN untuk Kasus Korupsi Jual Beli Gas
-
Dituduh Cabul Hingga Diusir Warga, Benarkah Eks Dosen UIN Malang Ini Korban Fitnah Tetangga Sendiri?
-
Sebar ShopeePay: Tebar Saldo Gratis hingga 2,5 Juta, Klik Linknya Sekarang Juga!
-
Viral Perang Tetangga di Malang: Yai Mim Diusir Warga Dituduh Cabul, Ternyata Ini Akar Masalahnya