Suara.com - Warga Perumahan Mediterania Regency, Kelurahan Cikunir, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, mengaku selama ini tidak tahu kalau tetangga mereka Afif Julian Miftah, adalah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Sebelum kejadian teror kemarin, saya nggak tahu kalau Pak Afif itu penyidik KPK. Saya tahunya ya dia orang kantor biasa," kata tetangga Afif bernama Yoda kepada Suara com, Selasa (7/7/2015).
Hal tersebut juga diamini Fikri. Menurut Fikri, Afif selama ini jarang bisa berkumpul dengan warga sekitar.
"Kita ya nggak tahu, ya kalau malam padahal di sini ramai bapak-bapak pada kumpul, cerita. Tapi Pak Afif nggak pernah kumpul, jangankan kita tahu dia di KPK, pekerjaan Pak Afif aja nggak ada yang tahu," katanya.
Beda dengan pengurus RT, Daniel. Dia tahu pekerjaan Afif sebagai penyidik. Tapi, kata dia, tentu saja Afif tidak akan memberitahu pekerjaannya ke sembarangan orang.
"Ya kalau pengurus mah tahu, tapi kalau warga lain ya memang jarang yang tahu dia penyidik. Pak Afif juga pernah bilang ke saya, kalau institusinya menganjurkan untuk menutupi identitasnya sebagai penyidik KPK," ujar Daniel.
Seperti diberitakan sebelumnya, orang tak dikenal meletakkan kotak mirip bom di depan rumah Afif pada hari Minggu kemarin. Tim Gegana Polda Metro Jaya pun turun ke lokasi dan dipastikan benda tersebut bukan bom, melainkan hanya cara untuk meneror.
Kapolres Kota Bekasi Komisaris Besar Daniel Bolly Tifaona meminta Afif terbuka terkait teror yang diterima Afif.
"Dia harusnya bercerita karena kami kan pasti menanyakan itu," kata Daniel.
Informasi lengkap Afif diperlukan untuk membantu menemukan pelaku dan motif teror. Ada dugaan, teror tersebut terkait dengan kasus korupsi yang sedang ditangani Afif.
Daniel mengatakan penyidik Polresta Bekasi sudah mengantongi ciri-ciri pelaku yang diperoleh dari kamera pengintai.
Dari CCTV terlihat pelaku yang meletakkan kotak di depan rumah Afif berjumlah dua orang. Satu orang memiliki tinggi badan sekitar 170 sentimeter, berperawakan kurus, kulit sawo matang, dan berjenggot. Sementara satu orang lagi memiliki tinggi badan sekitar 168 sentimeter, berperawakan kurus, muka tirus dan berkulit sawo matang.
Polresta Bekasi dibantu Mabes Polri, saat ini masih mengembangkan penyelidikan.
"Belum ada perkembangan signifikan. Kami masih terus melakukan lidik," ujar dia.
Afif merupakan penyidik dari Polri. Dia merupakan satu dari sebelas penyidik kepolisian yang keluar dari Polri bersamaan dengan Novel Baswedan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 - 
            
              Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
 
Terkini
- 
            
              Bareskrim Polri Bongkar Tambang Pasir Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi Bernilai Rp 48 Miliar
 - 
            
              Sidang MKD: Ahli Hukum Warning Pelaku Hoaks, Video Uya Kuya Jadi Bukti
 - 
            
              Bukan soal Whoosh, Ini Isi Percakapan Dua Jam Prabowo dan Ignasius Jonan di Istana
 - 
            
              KontraS Pertanyakan Integritas Moral Soeharto: Apa Dasarnya Ia Layak Jadi Pahlawan Nasional?
 - 
            
              Viral Pria Gelantungan di Kabel Jalan Gatot Subroto, Ternyata Kehabisan Ongkos Pulang Kampung
 - 
            
              Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
 - 
            
              AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
 - 
            
              Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
 - 
            
              PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
 - 
            
              Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!