Suara.com - Ketua Komisi II DPR dari Fraksi Golkar Rambe Kamarulzaman menilai keputusan Mahkamah Konstitusi membatalkan aturan pembatasan calon kepala daerah yang memiliki hubungan dengan petahana dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Daerah, sudah tepat.
"Sudah tepat keputusan MK itu. Nah kita ini tinggal mengawal dan mengawasi pelaksanaan keputusan tersebut ke depannya," kata Rambe kepada wartawan di gedung Nusantara II, Kamis (9/7/2015).
Rambe menekankan DPR akan membatasi pencalonan petahana. Sedangkan mengenai kerabat dari petahana, Rambe mengatakan semua kembali ke individu masing-masing.
"Di sini yang kita batasi petahananya, incumbent-nya. Kalau sudah menjabat dua periode ya tidak boleh maju mencalonkan diri lagi. Kalau buat kerabatnya ya terserah, itu hak dari individu masing-masing," kata Rambe.
Menurutnya kalau MK membuat keputusan untuk membatasi kerabat petahana untuk mencalonkan diri dalam pemilihan, hal itu akan dinilai sebagai perampasan terhadap hak asasi manusia.
"Perampasan hak kalau sampai didiskriminasi soal pencalonan kerabat petahana. Itu bisa dikatakan menyalahi takdir itu," kata Rambe.
"Untuk para petahana juga hendaknya mendukung siapa yang terbaik untuk jadi penggantinya. Baik itu dari lingkungan keluarga maupun bukan, yang penting itu yang terbaik," Rambe menambahkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
BNI Apresiasi Ketangguhan Skuad Muda Indonesia di BWF World Junior Mixed Team Championship 2025
-
Debt Collector Makin Beringas, DPR Geram Desak OJK Hapus Aturan: Banyak Tindak Pidana
-
Lagi Anjangsana, Prajurit TNI Justru Gugur Diserang OPM, Senjatanya Dirampas
-
Menteri Haji Umumkan Tambahan 2 Kloter untuk Antrean Haji NTB Daftar Tunggu Jadi 26 Tahun
-
Bulan Madu Maut di Glamping Ilegal, Lakeside Alahan Panjang Ternyata Tak Kantongi Izin
-
Geger Ziarah Roy Suryo Cs di Makam Keluarga Jokowi: 7 Fakta di Balik Misi "Pencari Fakta"
-
Kronologi Bulan Madu Maut di Danau Diateh: Istri Tewas, Suami Kritis di Kamar Mandi Vila
-
FSGI: Pelibatan Santri dalam Pembangunan Musala Ponpes Al Khoziny Langgar UU Perlindungan Anak
-
Dugaan Korupsi Chromebook: Petinggi Perusahaan Teknologi Dipanggil Jaksa, Ternyata Ini Alasannya
-
FSGI Kecam Rencana Perbaikan Ponpes Al Khoziny Pakai Dana APBN: Lukai Rasa Keadilan Korban!