Suara.com - Bendahara Fraksi Hanura Miryam S Haryani menyatakan, sepuluh temuan audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tentang kinerja KPU terhadap pelaksanaan Pilkada, jangan dianggap sebagai polemik. Malahan, harusnya dijadikan masukan perbaikan untuk pemerintah dan penyelenggara pilkada serentak.
"Polemik ini justru akan menambah rumit serta mengganggu jalannya pilkada serentak. Semua pihak terkait harus bahu membahu mensukseskan pelaksanaan pilkada serentak ini, salah satunya dengan segera memperbaiki hasil temuan BPK tersebut," kata Miryam saat dihubungi, Jakarta, Selasa (14/7/2015).
Meskipun demikian, anggota Komisi V ini mengatakan, hasil audit BPK ini tidak dapat menunda jadwal pelaksanaan Pilkada serentak pada 9 Desember 2015, sehingga tidak perlu lagi memperpanjang desakan agar pilkada serentak diundur.
"Penundaan bukanlah solusi, tapi justru akan menambah masalah baru, karena banyak daerah yg akan terjadi kekosongan kekuasaan. Hal ini bisa berdampak thd banyak hal termasuk stabilitas nasional," ujarnya.
Dia berharap, KPU fokus terhadap pelaksanaan pilkada serentak ini dalam setiap tahapannya, dan jangan terlalu sibuk ikut menanggapi isu yang hanya ingin mengalihkan perhatian saja.
Miryam menambahkan, bila KPU tidak fokus dan terlalu sibuk menanggapi polemik yang ada justru di sinilah kesuksesan pilkada serentak patut untuk diragukan.
"Saat ini setiap daya upaya harus tercurah untuk memperbaiki hasil temuan BPK serta pelaksanaan setiap tahapan dari pelaksanaan demokrasi elektoral yang akan dilaksanakan secara serentak ini. Hanya dengan cara begitulah pilkada serentak ini bisa lancar dan sukses dalam pelaksanaannya," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- 3 Rekomendasi Mobil Keluarga 9 Seater: Kabin Lega, Irit BBM, Harga Mulai Rp63 Juta
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Mensos Gus Ipul Pastikan BLT Cair Utuh Rp300 Ribu, Tak Ada Potongan Sepeser Pun!
-
Borok KPU Terbongkar Lagi: Sengaja Tak Laporkan Penggunaan Jet Mewah ke DPR
-
BNI dan Badan Bank Tanah Perkuat Kolaborasi Strategis untuk Percepatan Pembangunan Nasional
-
Skandal Haji 2024: KPK Bongkar Pembagian Kuota Ilegal, 300 PIHK Diperiksa!
-
Gebrakan Prabowo Bentuk Ditjen Pesantren Langsung Tuai Pro Kontra
-
Lamban Lindungi Rakyat dari Rokok dan Gula, 32 Organisasi Desak Pemerintah Tegakkan PP Kesehatan
-
Soroti Vonis 11 Warga Adat Maba Sangaji, DPR: Cermin Gagalnya Perlindungan HAM dan Lingkungan
-
Komisaris Transjakarta Pilihannya Ikut Demo Trans7, Begini Respons Pramono
-
Amnesty Sebut RUU KKS Batasi Kebebasan Berekspresi: Indonesia Bisa Jatuh ke Level Berbahaya!
-
Sekolah Rakyat Libatkan TNI-Polri: Solusi Disiplin atau Justru... ? Ini Kata Mensos!