Suara.com - Dua tentara dilaporkan ditembak mati orang tak dikenal di selatan Thailand, Kamis (16/7/2015). Reuters melaporkan penembakan terjadi pascaserangan 'pemberontak' di sana.
Dalam aksi serangan itu terlihat sepanduk keinginan untuk merdeka. Dua tentara itu tewas ditembak saat mereka kembali ke tempat penyerangan untuk patroli di Distrik Rueso di Provinsi Narathiwat. Polisi setempat menduga penembak adalah kelompok sparatis.
"Dua tentara tewas saat kembali dari patrol. Mereka disergap oleh sekitar 5-7 orang yang diduga gerilyawan," Kepala Kepolisian setempat Letnan Jenderal Suchart Teerasawat, kepada Reuters.
"Tubuh mereka dibakar," lanjut Teerasawat.
Serangan itu terjadi setelah insiden serangan spartis di sana berkurang hampir 50 persen. Media setempat menyebut penyerang itu sebagai "pemberontak Melayu Muslim".
Sebelumnya, Kamis pagi ini ditemukan puluhan spanduk di Pattani, Yala dan Narathiwat. Di sana merupakan kawasan Muslim. Mereka dituduh menyerukan kemerdekaan dan membentuk negara.
Spanduk ditemukan di lebih dari 10 kota di seluruh wilayah, kata polisi. Salah satu isi spanduk itu menyebutkan pemerintah Thailand tidak mempunyai kepedulian kemanusiaan. Pemerintah juga selalu berbohong kepada masyarakat internasional.
Reuters melaporkan jika Thailand berturut-turut gagal menumpas masalah separatis. November lalu, pemerintah yang dipimpin Junta Militer berjanji untuk membawa perdamaian ke di Thailand selatan dalam waktu satu tahun. Namun sampai saat ini pembicaraan perdamaian terhenti. (Reuters)
Berita Terkait
-
Datangi Polda Metro, Keluarga Jupri Minta Kasus Penembakan Diusut
-
Polda Metro Jaya Masih Selidiki Penembakan Jupri Oleh AKP IGN
-
Terbukti Sengaja Menembak, Polisi Ini Terancam Sanksi Pidana
-
Hanya Benturan Gondola, Sekuriti Gedung MNC Tak Dengar Letusan
-
Polisi Masih Dalami Dugaan Penembakan di Gedung MNC Tower
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Periksa Saksi dari Asosiasi Travel Haji, KPK Temukan Penyalahgunaan Kuota Petugas Haji
-
Keracunan Massal MBG, FSGI: Itu Kesalahan Badan Negara, Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi
-
Detik-detik Ibu Muda di Cipete Bikin Geger: Mules Keluar Bayi, Refleks, Dibuang ke Saluran Air
-
Menteri Hukum Sahkan Kepengurusan PPP Kubu Mardiono, Nasib Kubu Agus Suparmanto di Ujung Tanduk?
-
DPR RI Sahkan Revisi UU BUMN, Kini Kementerian Resmi Berubah Jadi Badan Pengaturan BUMN
-
Kepala BGN Akui Risiko di Program Makan Bergizi Gratis: Regulasi Lemah Hingga Konflik Kepentingan
-
Borok Baru Terkuak, KPK Endus Kuota Petugas Haji 2024 Juga Jadi Bancakan
-
Suara Netizen Lebih Kuat: Densu Batal Tayangkan Podcast Nurul Sahara Usai Ditolak Warganet
-
Fakta-fakta Kebakaran Hunian Pekerja IKN, Ratusan Orang Terdampak
-
Diikat Warga saat Tertangkap, Viral Polisi Pura-pura Beli Tomat Jambret Kalung Pedagang!