Suara.com - Ribuan umat Islam di Solo, Jawa Tengah, aksi solidaritas untuk muslim Tolikara, Papua, di Bundaran Gladag, Jumat (24/7/2015) siang. Mereka berasal dari berbagai umat Islam di wilayah eks Karesidenan Surakarta.
Pantauan Suara.com, aksi solidaritas tersebut dilakukan mulai dari Lapangan Kotta Barat. Mereka melakukan long march menuju Bundaran Gladag dengan menyusuri jalan Slamet Riyadi. Selama di perjalanan, sekitar 7.000 umat Islam dikawal petugas kepolisian.
Mereka berasal dari Majelis Tafsir Al Quran, Laskar Umat Islam Surakarta, Himpunan Mahasiswa Islam, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia, Forum Komunikasi Aktivis Masjid, Dewan Syariah Kota Surakarta, Front Pembela Islam, Muhammadiyah, dan perwakilan umat Islam di eks Karesidenan Surakarta.
Satu per satu perwakilan tokoh agama juga menyampaikan orasi di depan ribuan umat muslim yang ikut aksi.
Humas aksi, Endro Sudarsono, mengatakan selain melakukan aksi damai juga dilakukan penggalangan dana. Hal tersebut dilakukan untuk membantu memulihkan kondisi di Tolikara, Papua. Di samping itu, juga untuk pembangunan masjid bagi umat muslim Tolikara pascakerusuhan.
"Aksi damai yang kami lakukan ini adalah bentuk solidaritas muslim Solo untuk Tolikara," kata Endro kepada wartawan di sela-sela aksi damai di Bundaran Gladag Solo.
Dia mengklaim aksi damai umat Islam di Solo merupakan satu-satunya di Indonesia yang diizinkan oleh polisi.
"Mari kita ciptakan persatuan dan kesatuan untuk menjaga keutuhan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)."
Ketua MUI Solo, Zainal Arifin Adnan, menambahkan aksi damai ini untuk memberikan dukungan kepada umat muslim di Kabupaten Tolikara. Dia ingin Islam dapat berkembang dengan baik dimanapun berada tanpa ada kekerasan, termasuk di Kabupaten Tolikara. Lebih jauh, pihaknya meminta kepada aparat penegak untuk mengusut tuntas pelaku kerusuhan di Kabupaten Tolikara.
"Semoga kejadian di Tolikara ada hikmahnya. Islam bukanlah agama pendendam," katanya.
Kapolresta Solo Komisaris Besar Ahmad Lutfi mengatakan telah menerjunkan 840 petugas untuk mengamankan aksi.
"Ini sudah menjadi kewajiban Polri untuk menjaga keamanan. Solo aman dan terkendali," kata Kapolresta. (Labib Zamani)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar