Suara.com - Presiden Joko Widodo mengharapkan Nahdlatul Ulama (NU) sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia mampu menjadi jembatan peradaban.
"Bukan hanya jembatan bagi perbedaan paham keagamaan, tetapi juga jembatan peradaban antarbangsa dalam wujud nyata Islam sebagai rahmatan lil alamin," kata Presiden dalam siaran pers dari Tim Komunikasi Presiden, Sukardi Rinakit di Jakarta, Minggu.
Sebagai Jamiyah Diniyah Islamiyah yang sejak kelahirannya mengedepankan nilai-nilai Islam moderat, NU diharapkan dapat meningkatkan kerja sama dengan berbagai kalangan bersama-sama membangun tatanan dunia yang berkeadilan, khususnya dalam mengentaskan kemiskinan, keterbelakangan dan ketimpangan yang merupakan akar dari bentuk-bentuk terorisme dan radikalisme.
Dengan sikap Nahdlatul Ulama yang mengutamakan solidaritas kemanusiaan, ukhuwwah basyariyyah, maka warga Nahdliyin berperan besar dalam membangun peradaban antar bangsa yang semakin terbuka, demokratis dan berkeadilan.
"Dengan cara itu, Indonesia, sebagai negeri dengan penduduk muslim terbesar di dunia akan selalu dikenang serta menjadi rujukan dunia," kata Presiden Jokowi.
Menurut Presiden, sebagai salah satu Jamiyah Diniyah Islamiyah terbesar di Indonesia, NU telah memberikan kontribusi besar menjaga Indonesia agar tetap menjadi Indonesia.
Sejarah mencatat, sejak didirikan pada 1926, tokoh-tokoh Nadlatul Ulama turut membidani lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menjaga dari berbagai bentuk ancaman.
Karena itu tidak diragukan lagi jika NU senantiasa menjadi garda terdepan dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Pancasila. "Dan ini menjadi bukti, keteguhan sikap Nahdlatul Ulama dalam menjunjung semangat kebangsaan, menegakkan keindonesiaan dan menghargai kebhinekaan," kata Presiden.
Berita Terkait
-
Jokowi Buka Pintu Maaf Soal Tudingan Ijazah Palsu: Urusan Hukum, Ya Hukum
-
Beban Polri di Pundak Prabowo, Pengamat Sebut Warisan 'Dosa' Politik Jokowi yang Merusak
-
Sebut Polri Terjebak Permainan Politik Jokowi, Prof Ryaas Rasyid: Mereka Tidak Sadar!
-
Bambang Tri Siap Jadi Saksi Sidang Ijazah Jokowi, Klaim Punya Bukti Baru dari Buku Sri Adiningsih
-
Bandingkan Kasus Brigadir J, Roy Suryo Cs Minta Uji Labfor Independen Ijazah Jokowi di UI atau BRIN!
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam
-
7 Langkah Investasi Reksa Dana untuk Kelola Gaji UMR agar Tetap Bertumbuh
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
Terkini
-
PNM Kembali Turun Langsung ke Aceh Tamiang, Salurkan Bantuan & Perkuat Proses Bangkit Pasca Bencana
-
Satgas Damai Cartenz Tangkap 45 Anggota OPM Sepanjang 2025, 15 Tewas Saat Melawan!
-
KPK Endus Aliran Dana Kasus Korupsi BJB ke Aura Kasih: Kami akan Cek
-
Keluh Kesah Penyelenggara Event di Jakarta Usai Aturan Kawasan Tanpa Rokok Terbit
-
Waspada! Teror Pohon Tua Tumbang di Jantung Jakarta, Motor dan Halte Hancur
-
Mutasi Besar-besaran Kejagung: Ini Daftar Lengkap 43 Kajari Baru, Cek Daerahmu!
-
Hari Kiamat Versi Ebo Noah Tak Terjadi, Publik Ghana Heran Sang "Nabi" Malah Pamer Mercedes-Benz
-
Tinjau Stasiun Tugu Yogyakarta, Menteri Arifah Fauzi Beri Dua Catatan Penting untuk PT KAI
-
Makan Bergizi Gratis Dimulai Serempak 8 Januari 2026, Simak Jadwal Persiapan dari BGN
-
ICW Sindir Kejagung Soal Gunungan Uang Rp6,6 T, Praktisi Hukum: Tak Mudah Selamatkan Uang Negara