Suara.com - Kasus penganiayaan terhadap pengemudi Gojek perempuan di Pancoran, Jakarta Selatan, belum tuntas, muncul lagi kasus baru di Depok, Jawa Barat.
Di Depok, korbannya bernama Risky. Ia dianiaya tukang ojek pangkalan, setelah mengantarkan penumpang ke Perumahan Riveria, Sawangan, Depok, pada Minggu (2/8/2015).
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Muhammad Iqbal mengatakan polisi akan meningkatkan patroli dan menjaga wilayah yang selama ini rawan terjadi penolakan terhadap Gojek.
"Kami dan tadi pak Kapolda melalui telepon telah menginstruksikan untuk melakukan antisipasi di pangkalan ojek agar tidak terjadi kasus seperti ini lagi. Kami akan melakukan penjagaan, di daerah yang rawan terjadi konflik antara tukang ojek pangkalan dan Gojek dengan melakukan patroli," kata Iqbal di Polda Metro Jaya, Senin (3/8/2015).
Polisi, kata Iqbal, akan menindak siapapun yang terbukti melakukan tindakan kekerasan terhadap sesama anggota masyarakat.
"Kita belum menemukan indikasi kearah adanya tindakan provokasi. Tapi nanti bila terbukti ada, kita akan proses secara hukum. Kita cari pasal apa yang paling tepat untuk mereka," tambahnya.
Iqbal mengajak tukang ojek pangkalan tak menganggap Gojek ancaman, melainkan orang yang sama-sama mencari rezeki.
"Imbauan saya agar para pengojek pangkalan agar tidak anarkis, agar meningkatkan pelayanan, karena sama-sama cari rejeki. Atau pindah sekalian ke Gojek, karena tidak sedikit juga tukang ojek yang sekarang pindah ke Gojek," ujarnya.
Gojek berada di bawah PT. Gojek Indonesia yang perusahaan penyedia jasa layanan transpotasi yang menggunakan armada ojek sepeda motor berbasis aplikasi mobile.
Tag
Berita Terkait
-
Driver Gojek Jadi Korban Kekerasan di Pontianak, GOTO Ambil Tindakan Tegas
-
Gojek Jamin Layanan Tetap Normal di Tengah Demo Ojol Besar-Besaran! Ini Kata Mereka
-
Geruduk DPR dan Kemenhub, Ini Rincian 7 Tuntutan Demo Ojol untuk Pemerintah dan Aplikator
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Perjalanan Karier Nadiem Makarim: dari Zalora, Bos Gojek, hingga Mendikbudristek yang Kontroversial
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
Terkini
-
Acungkan Jari Telunjuk, Ekspresi Prabowo 'Pecah' saat Nyanyi Bareng Sederet Pejabat di Lubang Buaya
-
Keracunan MBG di Pasar Rebo! Mie Pucat dan Bau Busuk Diduga Jadi Biang Kerok
-
Bau Busuk dari Mobil Terparkir Ungkap Tragedi: Sopir Taksi Online Ditemukan Tewas di Pejaten
-
Korupsi Menggila di Desa! ICW Ungkap Fakta Mencengangkan Sepanjang 2024
-
Menkeu Purbaya Curhat Gerak-geriknya di Tiktok Dipantau Prabowo, Mengapa?
-
Organisasi Kesehatan Kritik Rencana Menkeu Tidak Naikkan Cukai Rokok 2026: Pembunuhan Rakyat!
-
Hariati Sinaga Kritik Sistem Kapitalis yang Menghalangi Kesetaraan
-
Ramai Aspirasi Pemekaran, NasDem Desak Pemerintah Segera Terbitkan PP DOB
-
Prabowo Pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila, Lanjut Tinjau Monumen Pancasila Sakti
-
Pemprov DKI Bangun Dua Kantor Kelurahan Hasil Pemekaran Kapuk, Kejari Jakbar Ikut Kawal Anggaran