Suara.com - Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo menyerahkan 11 nama Plt (Pejabat Pelaksana Tugas) kepala daerah ke Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo. Kesebelas Plt itu akan mengisi kekosongan pemerintahan yang ditinggalkan oleh bupati.
"Nama-namanya sudah kita serahkan ke Mendagri. Selanjutnya kita tunggu saja. Mereka semua yang diusulkan kalau disetujui akan mengisi jabatan bupati dan wakil bupati," ujar Syahrul di Makassar, Selasa (4/8/2015).
Dari 11 kabupaten yang masa jabatan kepala daerahnya akan berakhir tahun ini, enam di antaranya sudah habis di Agustus ini. Keenam bupati yang masa bakti bupatinya akan habis itu yakni; Andi Idris Syukur- Andi Anwar Aksa di Kabupaten Barru pada 11 Agustus, Ichsan Yasin Limpo-Abbas Alauddin di Kabupaten Gowa pada 13 Agustus Kabupaten Soppeng Andi Soetomo-Aris Muhammadiah pada 15 Agustus, Kabupaten Luwu Timur Hatta Marakarma-Thoriq Husler pada 27 Agustus.
Terlebih Kabupaten Pangkep Syamsuddin Andi Hamid- Rahman Assegaf berakhir Jumat, 7 Agustus dan Hatta Rahman-Harmil Mattotorang di Kabupaten Maros pada 10 Agustus pekan ini.
"Tidak ada masalah, kita sudah siapkan caretakernya dan tinggal menunggu keputusan Menteri, apakah disetujui atau tidak nama-nama yang kita ajukan," katanya.
Meski demikian, Syahrul tidak mau membeberkan siapa saja pejabat-pejabat lingkup Pemerintah Provinsi Sulsel yang namanya diusulkan ke Kemendagri itu. "Maaf saya tidak jawab kalau itu. Karena sudah masuk ke teknis," ucapnya.
Syahrul menambahkan jika sampai batas masa bakti bupati berakhir belum ada keputusan dari Mendagri, tugas menjalankan pemerintahan akan diserahkan kepada Sekretaris Daerah (Sekda).
"Bisa saja Sekda yang mengisi kekosongan jika karaktaker belum disetujui Mendagri. Kita sama-sama berdoa saja, supaya nama-namanya segera keluar," jelasnya.
Kepala Biro Pemerintahan Otonomi Daerah (Otda) Pemprov Sulsel Andi Baso Pangerang membenarkan jika pihaknya telah mengirim nama-nama yang menjadi calon karateker ke pusat. Hanya saja, Baso Pangerang juga enggan membeberkan nama-nama tersebut siapa yang paling menguat ditunjuk sebagai pelaksana tugas (Plt) kepala daerah itu.
"Persoalan siapa yang akan ditetapkan dan ditunjuk nanti. Itu menjadi kewenangan pusat. Kita di daerah hanya mengusulkan saja," kata Baso Pangerang. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Dukung Revisi UU Hak Cipta untuk Lindungi Karya Jurnalistik, AMSI Serahkan Simbol Dukungan Ini
-
Prabowo Setujui Ditjen Pesantren, PDIP Siap 'Perkuat Narasi Patriotisme'
-
Polemik Utang Hingga Dugaan Markup Whoosh, PDIP Tugaskan Fraksi Lakukan Kajian
-
'Skema Mafia' Terbongkar: Rp 40 Miliar Digelontorkan untuk 'Beli' Vonis Lepas Korupsi CPO
-
Akui Sulit Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama, Bareskrim: Dikejar Lari-lari!
-
Bukan Cuma Iklan: 5 Bos Media Bongkar 'Revenue Stream' Ajaib di Era AI
-
Pakar Pidana Tegaskan Polemik Patok Kayu PT WKM Harusnya Tak Jadi Perkara Pidana
-
Kejagung Dalami Jejak Korupsi Chromebook Sampai ke 'Ring 1' Nadiem Makarim
-
Terungkap! Alasan Sebenarnya APBD DKI Jakarta Numpuk Rp14,6 Triliun! Bukan Deposito, Tapi...?
-
Kejati Jakarta Bongkar Skandal LPEI: Negara 'Dibobol' Hampir Rp 1 Triliun