Suara.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat menyatakan sebanyak 671 desa di Provinsi Jawa Barat siaga darurat kekeringan. Desa-desa itu ada di setengah jumlah kabupaten dan kota di sana.
Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Budiman SKM menjelaskan ke-671 desa itu tersebar di 132 kecamatan.
"Berdasarkan hasil rapat tadi malam dan hasil verifikasi kami, saat ini ada 671 desa dan 132 kecamatan yang ada di Provinsi Jabar dinyatakan siaga darurat kekeringan," kata Budiman, di Kota Bandung, Senin (10/8/2015).
Ke-16 kabupaten/kota tersebut adalah Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Indramayu, Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, Kota dan Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung, Kabupaten Pangandara, Kabupaten Garut.
Kemudian Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Cianjur, Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Ciamis.
Menurut dia, BPBD Jawa Barat memiliki tugas membantu penyaluran air bersih bagi warga di daerah yang berstatus siaga darurat kekeringan.
"Jadi kekeringan versi kami itu berbeda dengan pertanian. Kami melihatnya kekeringan air bersih dan minum bukan kekeringan sawah," kata dia.
Ia mengatakan dalam penyaluran air bersih tersebut pihaknya berkoordinasi dengan BPBD kabupaten/kota dan dinas terkait seperti dinas permukiman dan perumahan (diskimrum) serta balai besar wilayah sungai.
Ketika ditanyakan berapa jumlah warga di Jawa Barat yang kesulitan mendapatkan air bersih karena musim kemarau tahun ini, Budiman menuturkan data tersebut ada di kabupaten/kota masing-masing. Lebih lanjut ia mengatakan kemarau tahun ini bisa diistilahkan sebagai kemarau kering.
"Istilahnya kemarau kering, jadi hujan tidak turun sama sekali selama musim kemarau berlangsung. Kalau tahun lalu kemarau basah, yakni hujan masih bisa turun saat musim kemarau," kata dia. (Antara)
Berita Terkait
-
Antisipasi Dampak El Nino, Pemerintah Siapkan Dana Rp3,5 Triliun
-
Meski Dilanda El Nino, Bulog Yakin Serapan Beras Tak Terganggu
-
Kemarau Panjang, BPBD Gunungkidul Usulkan Anggaran Dropping Air
-
El Nino, 111 Ribu Hektar Sawah Kering, 8.900 Hektar Gagal Panen
-
Meski Produksi Beras Menurun, Pemerintah Belum Buka Opsi Impor
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
Terkini
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta