Suara.com - Indonesia Coruption Watch (ICW) menolak 23 dari 48 nama calon pimpinan Komisi Pemeberantasan Korupsi (KPK) yang diluluskan oleh tim Pansel Capim KPK pada seleksi tahap kedua. Beberapa nama tersebut dinilai kurang dari segi integritas, kualitas, administrasi dan bermasalah dari segi keuangan.
"Ada 8 calon kurang baik dari segi integritas seperti pernah meminta bawahannya untuk melakukan penyalahgunaan wewenang sampai terbukti melakukan plagiarisme," kata koordinator bidang imvestigasi ICW, Febri Hendri, saat menyerahkan nama-nama hasil investigasi calon KPK ke tim Pansel di Gedung Sekretariat Negara, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (11/7/2015).
ICE juga melihat bahwa ada juga calon yang harta kekayaannya tak sebanding dengan jumlah penghasilannya sehari-hari. Selain masalah integritas, Hendri beserta tim nya juga melihat ada 10 calon yang memiliki masalah administrasi seperti dugaan ijazah palsu, KTP yang tak sesuai dengan data dirinya sampai gelar yang abal-abal.
"Bahkan ada juga calon yang memiliki kedekatan dengan partai politik tertentu," jelasnya.
Soal kualitas, ICW juga menyoroti beberapa calon yang mempunyai latar belakang penyidikan yang ternyata kinerjanya juga tidak bagus-bagus amat. Beberapa calon yang berasal dari lembaga penegak hukum tersebut dinilainya banyak yang belum berhasil menangani kasus yang terkesan ecek-ecek. Namun, Henry mengelak jika ke 23 calon ini merupakan calon yang tidak dijagokan oleh ICW.
"Seperti ada kepala kepolisian yang tidak berhasil menuntaskan kasus-kasus korupsi yang ada di daerahnya. Bahkan kasus kriminal pun tak mampu diselesaikan si calon ini. Proses penilaian ini masih berlangsung. Kami harapkan tim pansel jangan salah pilih," ujarnya seraya menolak membeberkan ke-23 nama tersebut kepada publik.
Untuk diketahi, Tim Pansel Capim KPK akan mengumumkan daftar pendek Capim KPK besok, Rabu(12/8/2015). Rencananya Tim pansel akan meloloskan delapan nama untuk diserahkan kepada Presiden, sebelum menjalani uji lantas dan kelayakannya oleh DPR di Gedung Parlemen Senayan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Seoharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
Terkini
-
Jadi Menpora, Erick Thohir Wajib Mundur dari PSSI? Pakar: Sah, Asal Penuhi 1 Syarat Ini
-
Di Balik Papan 'Bensin Habis' Ada Kabar Getir Pegawai SPBU Swasta yang Takut Dirumahkan
-
2 Kasus Baru Keracunan Massal MBG Tak Masuk KLB, Publik Murka ke Pemerintah: Tunggu Mati Dulu?
-
Usut Korupsi RSUD Kolaka Timur, KPK Periksa Kasi Pidsus Kejari Kolaka
-
Bantah Kesejahteraan Jadi Pemicu, TNI AD Duga Prajurit Kopassus Terlibat Penculikan Karena Ini
-
Rismon Bongkar Lagi Keganjilan Ijazah Jokowi, Foto Satu-satunya Berkacamata di Indonesia
-
Misteri Keracunan MBG di Garut: Ayam Woku atau Lalapan Mentah Biang Kerok? 194 Pelajar Terkapar
-
Hendrar Prihadi Dicopot dari LKPP, PDIP Terima Tak Ada Lagi Kader Partai di Pemerintahan Prabowo
-
Lahan Parkir Milik BUMD DKI Disegel karena Ilegal, Pramono Anung Kasih Dukungan: Memang Pantas
-
Paman di Jakarta Timur Tega Perkosa Keponakan Sendiri saat Ditinggal Orang Tua Berdagang