Suara.com - Kepolisian Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya meringkus Bahrul Ulum (29) alias Arul, pelaku pembunuhan seorang Perempuan bernama Musyarafah (37).
Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Krishna Murti mengatakan Musyarafah dibunuh dengan cara dipukul dengan batu bata. Kemudian pelaku menenggelamkan korban dengan batu kastin ke empang.
"Korban dipukul dengan batu bata. Kemudian ditenggelamkan ke air," kata Krishna di Mapolda Metro Jaya, Rabu (12/8/2015).
Agar tubuh korban tidak mengapung. Tersangka mengaitkan tubuh korban dengan batu kastin yang diikat dibagian kaki sehingga jasad korban tenggelam. Krishna pun menyamakan kasus tersebut mirip dengan kasus Akyena Ahad Dori (18) alias Ace yang ditemukan tewas di Danau UI.
"Mirip kasus di depok UI," kata Krishna.
Sebelum mengungkap kasus ini, polisi mendapat laporan pihak keluarga jika korban sudah lama menghilang sejak 31 Mei 2015 lalu. Subdit Resmob Polda Metro bekerja sama dengan Polsek Balaraja, Tangerang langsung melakukan pencairan. Pada akhir Juni lalu, akhirnya jasad Musyarafah berhasil ditemukan warga yang sedang mencari belut di empang.
"Pada 31 Mei 2015 hilang selama 24 hari. Dan pada 24 Juni ditemukan olah warga yang mencari belut. Hilangnya di tambak ketika air surut ditemukan," kata Krishna.
Hasil penyelidikan, polisi menemukan bukti bahwa korban terakhir bertemu dengan Arul. Kuat dugaan jika motif pembunuhan itu dilatarbelakangi utang piutang.
"Sempat ditangkap, tapi nggak ngaku. Sesudah dilepas, pada 11 Agustus 2015 pelaku mengakui telah membunuh dan menenggelamkan korban," kata Krishna
Kejadian ini bermula saat pelaku meminjam uang kepada korban sebesar Rp 50 juta. Pelaku beralasan meminjam uang tersebut untuk kepentingan bisnis.
Tetapi saat korban menagih utang, pelaku memukuli korban dengan batu bata dibagian leher hingga meninggal dunia. Kejadian ini berlangsung di Kp. Nagreg, RT 04/01 Desa Sentul, Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten, Minggu sekitar akhir Mei 2015 lalu.
"Diduga tidak bayar utang Rp 50 juta. Uang untuk kerjasama bisnis. Ini bohongan-bohongan," kata Krishna.
Dari perbuatannya itu, Arul dikenakan pasal 338 KUHP dan Pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
-
Tak Sampai Satu Bulan, Bank Jakarta Klaim Salurkan 100 Persen Dana dari Menkeu Purbaya
-
Rupiah Melemah Tipis ke Rp16.626, Pasar Cari Petunjuk dari Risiko Global
-
iQOO 15 Resmi Meluncur di Indonesia: HP Flagship Monster Pertama dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
Terkini
-
Menteri LH Soroti Hilangnya Puluhan Ribu Hektare Hutan di Balik Bencana Sumatra
-
Pemprov Jakarta Kejar Pasokan Air Bersih di Muara Angke, Pramono: 2026 Kalau Bisa di Atas 85 Persen
-
Beda Status Bencana Nasional dan Daerah: Mengapa Banjir Sumatera Belum Ditetapkan?
-
Viral Beras Untuk Korban Banjir di Sumatra Rusak Akibat Dilempar dari Helikopter, Ini Kata Mensos
-
Buntut Paksa Napi Muslim Makan Daging Anjing, Kalapas Enemawira Resmi Dicopot!
-
Pengamanan Super Ketat: 2.029 Personel Kawal Agenda Delegasi Tinggi Tiongkok di Jakarta
-
Aiman di Media Sustainability Forum 2025: Manusia Harus Jadi Dirigen, Biarkan AI yang Bermain Musik
-
7 Fakta Reuni Akbar 212 di Monas, Isu Palestina Menggema Hingga Dihadiri Gubernur
-
KAI Daop 1 Jakarta Sediakan Angkutan Motor Gratis untuk Libur Nataru, Cek Syarat dan Rutenya
-
5 Pengakuan Kunci Ridwan Kamil Usai 6 Jam Diperiksa KPK Soal Kasus BJB