Suara.com - Mantan Presiden Kuba Fidel Castro merayakan ulang tahunnya yang ke-89 di Havana, Kuba, hari Kamis (13/8/2015) waktu setempat. Perayaan yang digelar sehari jelang kunjungan Menteri Luar Negeri AS John Kerry tersebut dihadiri oleh dua kepala negara sekutu terdekat Kuba, Presiden Venezuela Nicolas Maduro dan Presiden Bolivia Evo Morales.
Di hari ulang tahunnya, Castro menulis kolom artikel surat kabar berisi kritik pedas terhadap Amerika Serikat. Dalam artikel tersebut, Castro menuding AS merusak perekonomian dunia untuk kepentingannya sendiri dengan cara menghapuskan standar emas.
Castro juga menuntut AS membayar jutaan Dolar atas kerugian yang diderita Kuba karena agresinya terhadap Kuba, termasuk embargo ekonomi yang dikenakan pada Kuba sejak tahun 1962. Kini, di tengah proses pemulihan hubungan kedua negara, yang ditandai dengan pembukaan kedubes Kuba di Washington beberapa waktu lalu, embargo tersebut belum pula dicabut.
Mencabut embargo tidak semudah membalikkan telapak tangan. Presiden AS dari Partai Demokrat, Barack Obama, harus mendapat persetujuan dari Kongres yang notabene didominasi oleh orang-orang Partai Republik. Satu-satunya alasan mengapa AS belum mencabut embargo adalah belum dipenuhinya tuntutan AS agar Kuba meningkatkan kebijakan hak asasi manusianya dan melakukan reformasi demokratis.
Castro memimpin Kuba pada tahun 1959 setelah mengkudeta pemerintah sah yang dibekingi oleh AS. Menjalin persahabatan dengan Uni Soviet, Kuba jadi musuh bebuyutan AS selama beberapa dekade.
Karena kesehatan yang menurun, Castro mundur dari pemerintahan pada tahun 2008. Ia menyerahkan jabatannya kepada sang adik, Raul Castro. (Reuters)
Berita Terkait
-
Kutukan Piala Dunia 1938: Indonesia dan Kuba Senasib Sepenanggungan
-
Kyano Penso Winger Lincah PSV Keturunan Indonesia-Kuba: Piawai Cetak Gol
-
Kuba Tak Lagi Teroris bagi AS: Peran Paus Fransiskus dan Pembebasan Tahanan Politik
-
Dua Gempa Dahsyat Guncang Kuba, Warga Berhamburan ke Jalan!
-
Upaya Pemulihan Listrik di Kuba Gagal, Jutaan Warga Terjebak dalam Kegelapan
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Ditempeli Stiker 'Keluarga Miskin', Mensos Sebut Banyak Warga Mengundurkan Diri dari Penerima Bansos
-
Tak Cukup Dipublikasikan, Laporan Investigasi Butuh Engagement Agar Berdampak
-
Surat Edaran Terbit, Sebut Gus Yahya Bukan Lagi Ketua Umum PBNU Mulai 26 November 2025
-
Program Prolanis Bantu Penderita Diabetes Tetap Termotivasi Jalani Hidup Lebih Sehat
-
Tak Hadir di Audiensi, Keluarga Arya Daru Minta Gelar Perkara Khusus Lewat Kuasa Hukum
-
Gus Yahya Staquf Diberhentikan dari Ketua NU, Siapa Penggantinya?
-
Kuasa Hukum Nadiem Makarim: Kasus Kliennya Mirip Polemik Tom Lembong dan Ira Puspadewi
-
1.131 Aktivis Dikriminalisasi, ICEL dan Koalisi Sipil Desak Kapolri Terbitkan Perkap Anti-SLAPP
-
Kemajuan yang Membebani: Ketika Perempuan Jadi Korban Pertama Pembangunan
-
Kapan Bahasa Portugis Diajarkan di Sekolah? Ini Jawaban Mendikdasmen