Suara.com - Pengamat Politik Nico Harjanto mempertanyakan kemendesakan 7 proyek di DPR. Menurut dia, pembangunan proyek itu tidak pantas dilakukan saat ini.
ketujuh proyek itu adalah museum dan perpustakaan DPR, alun-alun demokrasi, jalan akses bagi tamu ke Gedung DPR, visitor center, pembangunan ruang pusat kajian legislasi, pembangunan ruang anggota dan tenaga ahli, serta integrasi kawasan tempat tinggal dan tempat kerja anggota DPR.
Nico menjelaskan keadaan perekonomian Indonesia tengah tidak baik. Dia meminta kepada DPR agar lebih terbuka kepada masyarakat, maksud dari proyek tersebut kepada masyarakat umum.
"Seharusnya DPR lebih membuka diri, sehingga program yang diusulkan dipahami pemerintah dan masyarakat. Apakah program tersebut ada urgensinya? Saya melihat tidak ada di tengah kondisi ekonomi kita seperti ini," kata Nico di Gado-Gado Boplo Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu(22/8/2015).
Dia menilai paling mendesak saat ini adalah meningkatkan kualitas kinerja anggota DPR. Nico pun mempertanyakan maksud para anggota DPR yang menginginkan proyek itu terlaksana.
"Hingga saat ini saja baru 2 undang-undang yang mereka buat dari sekian puluh RUU. Tidak ada alasan bagi DPR untuk meminta fasilitas berlebihan," jelasnya.
Bahkan, Pendiri Lembaga Survey Populi Center itu menduga bahwa motif DPR yang ingin proyek pembangunan senilai Rp 1,6Triliun tersebut terlaksana bukan untuk memperbaiki kinerja. Melainkan bertujuan ekonomi jangka pendek beberapa pimpinan, anggota, dan pihak yang terlibat dalam proyek tersebut.
"DPR harus bisa menjelaskannya kepada publik, karena saya menduga itu bukan untuk meningkatkan kinerja tapi ada tujuan ekonomi jangka pendek dari beberapa pemimmpin dan anggota, serta kontraktor yang ikut dalam proyek tersebut," tutupnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi
-
Muhammad Rullyandi Sebut Polri Harus Lepas dari Politik Praktis, Menuju Paradigma Baru!
-
Hari Pertama Operasi Zebra 2025, Akal-akalan Tutup Plat Pakai Tisu Demi Hindari ETLE
-
Anak Legislator di Sulsel Kelola 41 SPPG, Kepala BGN Tak Mau Menindak: Mereka Pahlawan