Suara.com - Calon pimpinan KPK yang juga Pelaksana Tugas Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Johan Budi SP menyatakan komunikasi KPK dengan lembaga penegak hukum lainnya kurang baik. Seperti dengan Kejaksaan dan Kepolisian.
Hal itu disampaikan Johan setelah Tim Pansel Capim KPK mengkonfirmasi tidak baiknya komunikasi KPK tersebut. Dia menjelaskan bahwa selama ini KPK memang berkomunikasi dengan rekannya, tetapi tidak terlalu intens.
Padahal menurut Johan, seharusnya KPK tidak hanya berkomuikasi secara lembaga, tetapi lebih baik lagi jika antar pribadi pimpinan lembaga penegak hukum.
"Komunikasi ini terwakili oleh tidak hanya hubungan secara organisasi tetapi juga harus di wakili oleh person-person di KPK ini. Dalam hal ini pimpinan KPK," kata Johan di Gedung Setneg Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (25/8/2015).
Johan berharap ke depannya KPK harus memperbaiki segala kekurangan dalam berkomunikasi dengan lembaga lain tersebut. Sebab komunikasi buruk itu membuat kinerja KPK lebih berat.
Tidak hanya itu, kurangnya atau bahkan buruknya komunikasi dengan pihak lain akan menghadirkan musuh bagi KPK dalam menjalankan misinya untuk memberantas korupsi.
"Ke depan itu KPK yang perlu di perbaiki adalah komunikasi, itu menurut saya, poin yang sangat penting membangun KPK biar ke depan ini bisa diharapkan oleh publik. Saya yakin hiruk pikuk yang kemarin itu ada komunikasi yang tidak bagus ada kontribusi yang membuat KPK menjadi banyak musuhnya, komunikasi menurut saya penting kalau nanti," kata mantan Deputi Pencegahan KPK tersebut.
Selain membangun komumikasi eksternal dengan lembaga penegak hukum yang lainnya, Johan juga menekankan akan pentingnya komunikasi dalam internal KPK. Pasalnya, hubungan internal yang bagus akan memberikan efek bagi hubungan eksternal seperti dengan Kejaksaan dan Polri.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Cegah Kematian Gajah Sumatera Akibat EEHV, Kemenhut Gandeng Vantara dari India