Ilustrasi: Festival budaya Lembah Baliem di Kampung Wosiala, Desa Wosilimo, Distrik Kurulu, Jayawijaya, Papua, Kamis (6/8) . (Antara)
Baca 10 detik
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memenuhi undangan Partai Keadilan Sejahtera menjadi pembicara dalam seminar kebangsaan bertema Refleksi 70 Tahun Indonesia Merdeka yang berlangsung di gedung DPR, Rabu (26/8/2015).
Dalam diskusi yang dihadiri petinggi-petinggi PKS, Gatot turut angkat bicara terkait kondisi perekonomian Indonesia saat ini.
Menurut bekas Kepala Satf Angkatan Darat itu, Indonesia tidak akan krisis ekonomi kalau pemerintah dan masyarakat bisa memanfaatkan sektor agraris.
"Negara kita ini memiliki daratan dan lautan. Kalau kita bisa memanfaatkan daratan menjadi sektor agraris, saya yakin negara ini tidak akan krisis," kata Bambang.
Lantas, dia menceritakan pengalaman selama tinggal di Papua pada tahun 1998. Basis agraris yang kuat di Papua membuat orang-orang di sana tidak pernah mengalami krisis.
Karena itu, katanya, disaat orang di Jakarta mengalami krisis pada tahun tersebut, orang Papua tenang-tenang saja.
"Pada tahun 1998, saat terjadi krisis saya di Papua. Di Jakarta terjadi krsisis, kami disana aman-aman saja, karena bertumpu pada agraris," katanya.
Namun, Gatot mengakui untuk mewujudkan hal tersebut tak gampang karena masih ada kebijakan yang memuluskan impor di bidang pertanian, seperti sapi dan beras.
Menurutnya kebijakan tersebut tidak akan bisa membangun perekonomian bangsa karena usaha yang dihasilkan dari dunia agraris dalam negeri tidak bisa bersaing dengan barang impor.
"Tapi ini memang hal yang berat, karena disaat yang lain ingin membangun ekonomi dari sektor agraris, tapi malah yang lain seenaknya saja bicara impor beras, impor sapi, dan seterusnya," kata Bambang.
Dalam diskusi yang dihadiri petinggi-petinggi PKS, Gatot turut angkat bicara terkait kondisi perekonomian Indonesia saat ini.
Menurut bekas Kepala Satf Angkatan Darat itu, Indonesia tidak akan krisis ekonomi kalau pemerintah dan masyarakat bisa memanfaatkan sektor agraris.
"Negara kita ini memiliki daratan dan lautan. Kalau kita bisa memanfaatkan daratan menjadi sektor agraris, saya yakin negara ini tidak akan krisis," kata Bambang.
Lantas, dia menceritakan pengalaman selama tinggal di Papua pada tahun 1998. Basis agraris yang kuat di Papua membuat orang-orang di sana tidak pernah mengalami krisis.
Karena itu, katanya, disaat orang di Jakarta mengalami krisis pada tahun tersebut, orang Papua tenang-tenang saja.
"Pada tahun 1998, saat terjadi krisis saya di Papua. Di Jakarta terjadi krsisis, kami disana aman-aman saja, karena bertumpu pada agraris," katanya.
Namun, Gatot mengakui untuk mewujudkan hal tersebut tak gampang karena masih ada kebijakan yang memuluskan impor di bidang pertanian, seperti sapi dan beras.
Menurutnya kebijakan tersebut tidak akan bisa membangun perekonomian bangsa karena usaha yang dihasilkan dari dunia agraris dalam negeri tidak bisa bersaing dengan barang impor.
"Tapi ini memang hal yang berat, karena disaat yang lain ingin membangun ekonomi dari sektor agraris, tapi malah yang lain seenaknya saja bicara impor beras, impor sapi, dan seterusnya," kata Bambang.
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO