Suara.com - Angota Komisi VIII DPR Maman Imanulhaq meminta agar Majelis Ulama Indonesia (MUI) jangan berlebihan mengomentari lelaki asal Banyuwangi, Jawa Timur, bernama Tuhan dan menyarankan mengganti namanya.
Maman menegaskan, lebih baik MUI mengurusi fatwa buat pelaku korupsi dan orang yang hobi melakukan kekerasan.
"Saya bilang jangan lakukan kekerasan ala MUI dengan fatwanya. Fatwa MUI itu tolonglah bagaimana koruptor (bisa dibikin jera) diapain gitu, yang buang sampah sembarangan, yang melakukan kekerasan terhadap anak itu lebih penting ditanggapi daripada ngurusin nama Tuhan," kata Maman kepada suara.com di Kantor KPAI, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Rabu malam (26/8/2015).
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa itu juga akan melakukan pendekatan personal kepada Tuhan atas pemberian nama yang kini tengah dipersoalkan sebagian orang.
"Kita akan melakukan pendekatan yang lebih personal, kita akan melihat latar belaknya kenapa orangtuanya beri nama Tuhan. Kita menghormati orangtuanya, kita juga hormati mas Tuhan," kata Maman.
Dengan hebohnya nama Tuhan, Maman juga sekaligus menyarankan agar hal ini menjadi pelajaran serta mengimbau agar memberi nama anak dengan nama lokal Indonesia.
"Tapi komisi VIII akan memberikan (himbauan). Ini pun menjadi warning, penamna itu menjadi yang menarik bagi saya alangkah baiknya orang Indonesia memberi nama dengan nama Indonesia dengan nama lokal masing-masing aja, jangan terlalu ke Arab-araban," tegas Maman.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
PBHI: Anggota Polri Masih Bisa Duduk di Jabatan Sipil, Asal...
-
Buntut Ledakan SMAN 72, DPR Minta Regulasi Platform Digital Diperkuat: Jangan Cuma Game Online
-
Berakhir di Tangan Massa, Komplotan Copet Bonyok Dihajar Warga di Halte TransJakarta Buaran
-
IUP Raja Ampat Terbit Sebelum Bahlil Lahir, Pakar: Pencabutan 4 Izin Langkah Tepat
-
Karnaval SCTV di Jember: Pesta Hiburan yang Ikut Menghidupkan Ekonomi Lokal
-
Tak Mau Renovasi! Ahmad Sahroni Pilih Robohkan Rumah Usai Dijarah Massa, Kenapa?
-
Borobudur Marathon 2025 Diikuti Peserta dari 38 Negara, Perputaran Ekonomi Diprediksi Di Atas Rp73 M
-
Langsung Ditangkap Polisi! Ini Tampang Pelaku yang Diduga Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal
-
Transfer Pusat Dipangkas, Pemkab Jember Andalkan PAD Untuk Kemandirian Fiskal
-
Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Dipindah Kamar, Polisi Segera Periksa Begitu Kondisi Pulih