Suara.com - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan Indonesia telah menerapkan ukuran keberhasilan kebijakan perubahan iklim untuk mencapai target pembangunan berkelanjutan, di antaranya memasukkan agenda perubahan iklim dalam perencanaan anggaran.
"Indonesia telah menerapkan tiga ukuran keberhasilan kebijakan perubahan iklim untuk tujuan pembangunan berkelanjutan," kata Menkeu di Jakarta, Selasa (1/9).
Ukuran selanjutnya, kata dia, Indonesia telah meningkatkan efektivitas anggaran dalam manajemen dan penggunaan sumber-sumber keuangann untuk pembangunan berkelanjutan.
Ia mengatakan bahwa ukuran terakhir adalah mengerahkan sumber keuangan lain untuk agenda perubahan iklim.
Tiga ukuran tersebut, kata dia, salah satunya terwujud dalam Green Fiscal Paper pada tahun 2009 yang memicu pengarusutamaan perubahan iklim dalam perencanaan anggaran dan pembangunan.
Efektivitas anggaran untuk pendanaan iklim, lanjut dia, implementasinya telah didukung kerangka mitigasi fiskal serta sistem penilaian dan penandaan anggaran emisi rendah.
"Sistem ini memungkinkan kita melacak seluruh alokasi anggaran dan pengeluaran dalam mitigasi iklim serta mengombinasikan indikator kinerja anggaran untuk menilai usaha mencapai target pengurangan emisi," kata dia.
Sementara itu, Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik menuturkan bahwa Inggris telah bekerja sama dengan Kementerian Keuangan RI dalam mengidentifikasi dan membantu menghubungkan pendanaan untuk kegiatan terkait dengan perubahan iklim.
"Membantu pemerintah merencanakan dan menganggarkan dengan cara seperti itu merupakan hal yang penting untuk membantu mengurangi emisi di samping juga mengejar pertumbuhan ekonomi," kata Dubes.
Menurut dia, 2015 adalah tahun penting dalam melawan perubahan iklim sehingga pihaknya mengajak negara-negara Asia Pasifik memiliki komitmen dan menerapkannya dalam aksi nyata.
Berita Terkait
-
DPR Cecar Menkeu Purbaya, Diminta Jangan Cepat Percaya Laporan Anak Buah
-
Berapa Total Uang Pensiun Sri Mulyani sebagai Mantan Menteri Keuangan?
-
Menkeu Purbaya Tolak Duduk di Kursi Utama Saat Sidak Rapat Direksi BNI: Bukan Pencitraan Kan Pak?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Harga Asli Pertalite Terbongkar, Angka dari Menkeu Purbaya Yudhi Ini Bikin Kaget
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Menteri Hukum Ultimatum PPP: Selesaikan Masalah Internal atau AD/ART Jadi Penentu
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum
-
DPRD DKI Kaget Dana Transfer Pusat ke Jakarta Dipangkas, APBD 2026 Terancam Turun
-
DPRD DKI Kaget Dana Transfer Pusat ke Jakarta Dipangkas, APBD 2026 Terancam Turun