KPK menahan Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho dan istri Evy Susanti dalam kasus dugaan suap terhadap hakim dan panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) di Kota Medan. [Suara.com/Oke Atmaja]
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi menjadwalkan pemeriksaan terhadap Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho dan istri muda: Evy Susanti, terkait kasus dugaan suap terhadap hakim dan panitera PTUN Medan, Sumatera Utara.
"Keduanya diperiksa sebagai tersangka," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha saat dikonfirmasi, Kamis(3/9/2015).
Saat mereka diperiksa, sejumlah saksi juga dihadirkan. Saksi yang dihadirkan yaitu Fransisca Insani Rahesti, Clara Widi Wiken, dan Sulaeman Taufik.
Saksi berasal dari kalangan swasta. Besar kemungkinan saksi akan dikonfrontir dengan tersangka Gatot dan istri.
"Mereka juga diperiksa sebagai saksi untuk tersangka GPN dan ES. Kalau itu, kita tidak tahu, tapi mereka dijadwalkan diperiksa," kata Priharsa.
Sebelumnya, KPK telah menjadwalkan pemeriksaan dalam kasus yang sama terhadap Otto Cornelis Kaligis. Kaligis sekarang sudah menjadi terdakwa KPK dalam kasus itu.
Kasus yang terungkap melalui operasi tangkap tangan di PTUN Medan telah menjerat delapan tersangka. Lima di antaranya tertangkap tangan, sementara tiga lainnya: Gatot, Evy, dan Kaligis jadi tersangka setelah pengembangan kasus.
Kaligis sudah disidang perdana dengan agenda pembacaan surat dakwaan, dimana dia didakwa bersama-bersama dengan pihak lain melakukan tindak pidana korupsi suap kepada majelis hakim dan panitera PTUN Medan. Ia didakwa menyerahkan uang sebesar 22 ribu dolar Amerika dan 5 ribu dolar Singapura. Uang itu untuk memenangkan perkara yang melibatkan klien Kaligis: Kabiro Keuangan Pemprov Sumatera Utara Ahmaf Fuad Lubis, dengan mempengaruhi hakim yang dipimpin Tripeni Irianto Putro.
"Keduanya diperiksa sebagai tersangka," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha saat dikonfirmasi, Kamis(3/9/2015).
Saat mereka diperiksa, sejumlah saksi juga dihadirkan. Saksi yang dihadirkan yaitu Fransisca Insani Rahesti, Clara Widi Wiken, dan Sulaeman Taufik.
Saksi berasal dari kalangan swasta. Besar kemungkinan saksi akan dikonfrontir dengan tersangka Gatot dan istri.
"Mereka juga diperiksa sebagai saksi untuk tersangka GPN dan ES. Kalau itu, kita tidak tahu, tapi mereka dijadwalkan diperiksa," kata Priharsa.
Sebelumnya, KPK telah menjadwalkan pemeriksaan dalam kasus yang sama terhadap Otto Cornelis Kaligis. Kaligis sekarang sudah menjadi terdakwa KPK dalam kasus itu.
Kasus yang terungkap melalui operasi tangkap tangan di PTUN Medan telah menjerat delapan tersangka. Lima di antaranya tertangkap tangan, sementara tiga lainnya: Gatot, Evy, dan Kaligis jadi tersangka setelah pengembangan kasus.
Kaligis sudah disidang perdana dengan agenda pembacaan surat dakwaan, dimana dia didakwa bersama-bersama dengan pihak lain melakukan tindak pidana korupsi suap kepada majelis hakim dan panitera PTUN Medan. Ia didakwa menyerahkan uang sebesar 22 ribu dolar Amerika dan 5 ribu dolar Singapura. Uang itu untuk memenangkan perkara yang melibatkan klien Kaligis: Kabiro Keuangan Pemprov Sumatera Utara Ahmaf Fuad Lubis, dengan mempengaruhi hakim yang dipimpin Tripeni Irianto Putro.
Sementara, berkas perkara dan status tersangka yang lainnya masih belum dilimpahkan KPK dan masih dikembangkan.
Komentar
Berita Terkait
-
Usut Korupsi Bansos Sumut, Kejagung Numpang Periksa Gatot di KPK
-
Kejagung Periksa Gubernur Sumut Gatot Pujo Pekan Depan
-
Cuma Antar Surat, Razman Mundur Jadi Pengacara Gubernur Sumut
-
Masih Fokus di Lapangan, Kejagung Belum Periksa Gubernur Sumut
-
Kasus O.C. Kaligis Dipercepat, KPK Bantah Motif Balas Dendam
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi