Suara.com - Tim evakuasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Jawa Barat, berhasil mengangkat jenazah Suhadi (30) pekerja proyek pembangunan jembatan Muarasari yang tewas tertimbun material longsor setelah hampir lima jam tertimbun.
"Ada kesulitan medan, karena lubang galian diameternya kecil dan dalamnya hampir 5,5 meter. Lokasinya sulit diakses, jadi evakuasi dilakukan dengan cara tradisional menggunakan alat seadanya," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Bogor, Budi Hendrawan di Bogor, Senin (7/9/2015).
Budi mengatakan, sebanyak 20 orang anggota BPBD terdiri dari Pemadan Kebakaran, Tagana, PMI dan Tim Reaksi Cepat dikerahkan dalam proses evakuasi pekerja yang terjebak dalam lubang sumur untuk pembangunan pondasi jembatan.
Ia mengatakan, proses evakuasi dilakukan mulai pukul 11.00 WIB, jasat korban dalam posisi duduk terkubur material tanah dan batu-batuan yang menutupi lubang berbentuk sumur yang dibuat untuk pembangunan pondasi jembatan.
"Korban berhasil dievakuasi sekitar pukul 16.15 WIB, dalam keadaan sudah meninggal dunia," kata Budi.
Suhadi adalah salah satu pekerja proyek pembangunan jemabatn Muarasari yang terletak di RT 1 RW 3, Kecamatan Bogor Selatan. Jembatan tersebut merupakan proyek pembangunan milik Pemerintah Kota Bogor. Jembatan tersebut menghubungkan perkampungan warga di Kelurahan Muarasari ke Jalan Raya Tajur.
Jembatan memiliki spesifikasi panjang 15 meter dan lebar lima meter, masa kerja selama 120 hari, dengan anggaran senilai Rp688 juta, dikerjakan oleh CV Fadillah.
Menurut Marna (40) pekerja asal Sukabumi salah satu rekan korban, mereka sudah memulai proyek pembangunan jembatan selama 13 hari. Hari ini sedang mengerjakan lubang yang keenam, atau lubang pondasi yang terakhir.
"Tugas Suhadi memang menggali lubang ini, dibantu satu orang yang berada di atas. Selama menggali lubang yang lainya tidak ada masalah. Baru kali ini kejadian," kata Marna.
Marna mengatakan, bahwa tanah di sekitar lokasi lubang menyerupai sumur itu agak labil. Tanah tersebut yang ambruk hingga menimbun lubang yang sedang dikerjakan oleh korban.
Proses evakuasi korban berlangsung cukup lama, disaksikan ratusan warga yang datang berbondong-bondong ke lokasi. Akibat ramainya warga yang berdatangan, membuat arus lalu lintas di jalan Raya Tajur menjadi tersendat selama hampir enam jam lamanya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Gaet Investasi Rp62 Triliun dari Korea di Cilegon
-
BAM DPR Dorong Reformasi Upah: Tak Cukup Ikut Inflasi, Harus Memenuhi Standar Hidup Layak
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Tak Hadir Lagi di Sidang Sengketa Tambang Nikel Haltim, Dirut PT WKS Pura-pura Sakit?
-
Hasto: PDIP Dorong Rote Ndao Jadi Pusat Riset Komoditas Rakyat, Kagum pada Tradisi Kuda Hus
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum