Suara.com - Seorang legislator Amerika Serikat memperingatkan bahaya yang mungkin ditimbulkan apabila pemerintah negara tersebut benar-benar melaksanakan tekadnya, menerima 10.000 pengungsi Suriah.
Kepala Komite Keamanan Dalam Negeri di Kongres, Mike McCaul, mengatakan, anggota ISIS bisa saja menyusup dan menyamar sebagai pengungsi Suriah untuk masuk ke Amerika Serikat. Dengan demikian, kelompok teror tersebut dapat menciptakan akses masuk ke AS.
"Dari sudut pandang keamanan nasional, saya selalu menanggapi dengan serius kata-kata yang mereka sampaikan, yakni "kami akan menggunakan dan memanfaatkan krisis pengungsi untuk menyusupi ke Barat". Itulah yang membuat saya khawatir," kata McCaul dalam acara This Week di jaringan televisi ABC.
Pemerintah AS pada hari Kamis pekan lalu mengatakan, siap menerima sejumlah besar pengungsi korban perang saudara di Suriah pada tahun fiskal berikutnya.
Sejumlah pejabat AS juga sudah menyampaikan kekhawatirannya bahwa anggota ISIS bisa saja menyelinap diantara para pengungsi.
Namun, pensiunan Jenderal AS, John Allen, yang juga diundang ke acara bincang-bindang tv itu merasa yakin bahwa pemerintah akan berusaha menjalankan program tersebut dengan baik.
"Kita tentunya sudah menyadari potensi bahwa ISIS mencari cara untuk memasukkan agen-agennya di antara para pengungsi," kata Allen.
"Namun saya memiliki keyakinan besar atas pekerjaan yang sudah dan sedang dilakukan oleh badan-badan keamanan AS," lanjut Allen.
Kandidat presiden dari Partai Republik, Ben Carson, juga menyampaikan kekhawatiran atas rencana AS memasukkan pengungsi ke dalam negeri.
"Membawa masuk orang-orang dari Timur Tengah saat ini menciptakan bahaya. Dan kita harus benar-benar berhati-hati," kata Carson.
"Mekanisme biasa yang kita gunakan untuk menyelidiki orang, mungkin, harus ditingkatkan," sambung Carson.
AS sudah menerima sekitar 1.800 pengungsi Suriah sejak perang saudara mengoyak negara tersebut empat tahun silam. (Reuters)
Tag
Berita Terkait
-
Status Bencana Nasional Masih Wacana, Pengungsi Aceh Sudah Terancam
-
DPR Dorong Status Bencana Nasional, Kesehatan Pengungsi Aceh Kian Memprihatinkan
-
Suasana Pasca Banjir Bandang di Sumatera
-
19 Desa Terisolasi, Tanggap Darurat Tapanuli Tengah Diperpanjang 14 Hari
-
Prabowo Pastikan Stok Pangan Pengungsi Bencana di Sumatra Aman, Suplai Siap Dikirim dari Daerah Lain
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung
-
Wamendiktisaintek Soroti Peran Investasi Manusia dan Inovasi untuk Kejar Indonesia Emas 2045
-
Rumus Baru UMP 2026, Mampukah Penuhi Kebutuhan Hidup Layak?
-
Bobol BPJS Rp21,7 Miliar Pakai Klaim Fiktif, Kejati DKI Tangkap Tersangka berinisial RAS
-
Mengapa Penanganan Banjir Sumatra Lambat? Menelisik Efek Pemotongan Anggaran
-
Atasi Krisis Air, Brimob Polri Targetkan 100 Titik Sumur Bor untuk Warga Aceh Tamiang