Suara.com - Hingga jam 16.11 WIB, ribuan guru honorer masih menguasai Jalan Asia-Afrika, sekitar Hotel Mulia, Jakarta. Praktis semua pengguna kendaraan tidak bisa melewati jalur tersebut dan dialihkan polisi lalu lintas ke jalur lain.
Saat ini, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian berada di lokasi untuk memantau situasi.
Tito mengatakan Jalan Asia-Afrika tidak bisa dilewati kendaraan sejak pukul 15.00 WIB tadi.
"Untuk sementara, para pengendara motor maupun mobil dialihkan ke arah Palmerah," kata Tito di depan Stadion Gelora Bung Karno.
Tito mengingatkan unjuk rasa harus selesai jam 18.00 Wib. Hal itu sesuai dengan aturan yang berlaku sekarang.
"Kita akan mengadakan negosiasi nanti, untuk supaya mereka masuk ke dalam Senayan, karena mobil mereka, kan parkirnya di dalam Senayan," ujarnya.
Di lokasi yang sama, Kapolres Jakarta Pusat Komisaris Besar Hendro Pandowo mengatakan polisi akan terus bernegosiasi dengan para demonstran agar jangan menduduki jalan raya dan pindah ke dalam Senayan.
"Ya kita akan bernegosiasi lagi, sampai mereka mau membubarkan massanya dan masuk ke dalam Senayan," kata Hendro.
Hendro menjelaskan ribuan guru konsentrasi di Jalan Asia-Afrika untuk menunggu hasil pertemuan perwakilan guru dengan pejabat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Direktorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktur Keuangan, dan Kepala BKN.
"Mereka karena masih nunggu hasil rapatnya nanti bagaimana," ujarnya.
Tito berharap para guru honorer segera meninggalkan lokasi agar pengguna kendaraan bisa lewat Jalan Asia-Afrika.
"Mereka pasti kan ngerti hukum, karena mereka kan guru, jadi pada intelektual semua," ujarnya.
Sampai negosiasi dengan para guru berhasil, untuk sementara para pengendara diimbau melewati jalur alternatif.
Sebelum aksi di sekitar Senayan, para guru honorer demonstrasi di di depan gedung DPR/MPR.
Mereka menyampaikan sembilan tuntutan. Pertama, meminta pemerintah mengakomodir seluruh tenaga honorer K.II yang bekerja di instansi pemerintahan dan tidak memilah-milah mereka bekerja dan mengabdikan dirinya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- Maaf dari Trans7 Belum Cukup, Alumni Ponpes Lirboyo Ingin Bertemu PH Program Xpose Uncensored
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
'Tot tot Wuk wuk' saat Macet, Sopir Pajero Berpelat 1253-04 Malah Pamerin Muka: Mau Diviralin Ya?
-
100 Perawat Jawa Tengah Dapat Beasiswa Penuh ke Eropa, Kuota Langsung Penuh dalam Waktu Singkat
-
HUT ke-61 Golkar Usung Solidaritas Sosial: Bagi 500 Ribu Sembako hingga Doa Lintas Agama
-
Kemendagri Beberkan 'Penyakit Kronis' Demokrasi: Politik Uang Merajalela Akibat Banyak Warga Miskin!
-
Ungkit Empati Mahasiswa Unud Bully Kematian Timothy, Prof Zubair Djoerban: Mereka Sudah Mati Rasa?
-
HIMASOS Unud Desak Sanksi Tegas untuk Mahasiswa yang Berkomentar Keji Pada Almarhum Timothy
-
Tak Berkutik! Pelaku Penembakan Warkop Tanah Abang Ditangkap Resmob Tanpa Perlawanan
-
Trans Segara City Resmi Beroperasi, Tambah Pilihan Transportasi Nyaman Warga Bekasi ke Jakarta
-
Mendadak Ciut saat Ditangkap, Ini Wajah Pelaku Utama Penembakan Warkop di Tanah Abang
-
Heboh Tergeletak di Jalanan, PNS di Kepri Tewas Diduga Habis Berobat di RS