Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar upaya mengatasi kebakaran hutan dan lahan dilakukan dengan mencari solusi yang permanen dalam bentuk pencegahan dan pengendalian terpadu.
Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (16/9/2015) menyebutkan Presiden menyampaikan hal itu dalam Rapat Terbatas Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan di Kantor Presiden, Rabu.
Solusi tersebut antara lain berupa disinsentif ekonomi kepada korporasi pelaku pembakaran lahan, serta perbaikan tata kelola lahan gambut.
Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi menginstruksikan kepada semua jajaran pemerintah, baik di pusat hingga daerah agar bergerak untuk mengatasi kebakaran hutan yang terjadi saat ini.
"TNI juga bergerak, pemerintah daerah juga harus bergerak. Semua bergerak untuk memadamkan api dan membebaskan asap dengan target operasi yang jelas," kata Presiden.
Presiden meminta agar penegakan hukum dilaksanakan dengan tegas, dan jangan hanya menyasar rakyat biasa, tapi harus juga tegas dan keras pada perusahaan yang menyuruh membakar. Presiden juga meminta para menteri bertindak tegas dan tidak ragu-ragu melakukan peninjauan, pembekuan atau pencabutan izin konsesi bagi perusahan pembakar lahan.
"Mereka harus bertanggung jawab," tegas Presiden.
Presiden juga meminta Kementerian Kesehatan dan pemerintah daerah memobilisasi tenaga kesehatan agar dapat segera memberikan pelayanan bagi warga di daerah yang terkena dampak kebakaran hutan.
Untuk memadamkan titik api yang masih terjadi, Presiden meminta upaya pemadaman terus ditingkatkan, baik melalui jalur darat maupun pemadaman melalui udara dengan cara hujan buatan dan "waterbombing". (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Kapolri Turun Langsung Cek Karhutla di Riau, Gara-gara Asap Sampai ke Luar Negeri?
-
Karhutla Riau 2025: Cuaca Panas, Kebakaran Meluas hingga Asap ke Malaysia
-
Diprotes Malaysia, Mahfud MD Pastikan Tidak Ada Kiriman Asap ke Negara Tetangga
-
Malaysia Tawarkan Bantuan Atasi Kebakaran Hutan dan Lahan di Indonesia
-
Kabut Asap Selimuti Kota Palembang
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Cerita Polisi Bongkar Kedok Klinik Aborsi di Apartemen Basura Jaktim, Janin Dibuang di Wastafel
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru