Suara.com - Ketua Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi) mengatakan dalam beberapa tahun ke depan Indonesia belum bisa mewujudkan swasembada sapi. Dia memproyeksikan swasembada sapi baru bisa dilakukan pada 2024 mendatang.
"Sepertinya kalau target pemerintah swasembada sapi sebesar 746 ribu ton tidak akan tercapai. Karena kita masih membutuhkan sapi dalam jumlah besar, dan sampai saat ini impor masih sangat besar," kata Bustanus saat ditemui di Gedung BPS, Selasa (22/9/2015).
Sulitnya mencapai swasembada sapi karena Indonesia ketergantungan impor. Lainnya karena jumlah sapi yang minim. Sementara petani di Indonesia yang tidak terorganisir dengan baik.
"Kenapa masih impor, karena kita masih hanya mengandalkan sapi rakyat. Dan itu jumlahnya berapa. Kalau petaninya nggak mau jadi peternak lagi, sudah jelas kuota sapi kita berkurang," ungkapnya.
Hal inilah yang dimaksud Indonesia masih belum bisa mewujudkan swasembada sapi jika kebijakan pemerintah belum berpihak ke petani.
"Kalau misalnya enggak ada kebijakan stabilisasi harga sapi, ketika harga sapi enggak jelas standarnya berapa, menguntungkan atau tidak, ya kalau tidak ya petani pasti nggak mau. Makanya itu dibutuhkan sinkronisasi kebijakan dengan baik," ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Bikin 'Sus'! KPU Bantah Ubah Data Gibran, tapi Akui Selidiki Perubahan Tampilan Website
-
Marak Kasus Anak Keracunan MBG, Kepala BPOM Buka Suara: Ini Pembelajaran Bagi Kita
-
Instruksi Bahlil: Kader Golkar Wajib Peka Sosial dan Kawal Program Nasional Tanpa Kompromi
-
Ada 400.000 Lowongan Kerja di Jerman, Pemerintah Push SMK Genjot Skill Bahasa Asing Sejak Kelas 1
-
Wamen Stella Jelaskan Skema Sekolah Garuda: 80 Persen Gratis 20 Persen Berbayar, Prioritas Prestasi!
-
Tiga Kecelakaan dalam Sebulan, TransJakarta Gandeng KNKT Audit Total, Gubernur DKI Turun Tangan
-
Jelang Hari Tani 2025, AGRA Sebut Kebijakan Agraria Pemerintahan Prabowo Hanya Untungkan Elite
-
Gara-gara Tak Dibuatkan Mie Instan, Suami di Cakung Tega Bakar Istri hingga Tewas
-
Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
-
Pemda Diingatkan Mendagri Agar Realisasikan Pendapatan dan Belanja Sesuai Target