Suara.com - Pengamat Pertanian atau Guru Besar Universitas Gajah Mada (UGM) Irham mencatat jumlah nelayan di Indonesia terus mengalami penurunan yang sangat signifikan. Bahkan sampai berkurang ratusan ribu.
Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam 10 tahun terakhir jumlah nelayan di Indonesia mengalami penurunan dari 1,6 juta nelayan menjadi 800 ribu nelayan.
"Coba dibayangkan dalam 10 tahun terakhir kita kehilangan nelayan 800 ribu. Terus, kalau di total rata-rata nelayan kita 60-90 persen memiliki kapal dengan ukuran di bawah 10 gross ton karena mereka melaut hanya sehari. Ini miris ya kita melihatnya seperti ini," kata Irham saat menghadiri seminar data statistik di Gedung BPS, Selasa (22/9/2015).
Menurunnya jumlah nelayan tersebut lantaran mata pencaharian nelayan di tengah masyarakat dinilai sudah tidak menarik lagi karena banyak nelayan yang beralig profesi.
"Kalau kami melihatnya, menurunnya ini karena faktor penghasilan yang tidak menentu, makanya mereka beralih profesi. Jepang juga sama dilanda hal yang sama. Tapi kalau Jepang menurun karena faktor wanita, mereka para wanita enggak mau menikah dengan nelayan," ungkapnya.
Minimnya teknologi juga menjadi salah satu faktor yang membuat para nelayan harus mengira-ngira lokasi mana yang aman dan lokasi yang memiliki banyak ikan.
"Nelayan Indonesia dikenal dengan kurangnya penggunaan teknologi untuk menangkap ikan," katanya.
Dia berharap peran pemerintah untuk segera dapat memperbaiki minimnya penggunaan teknologi agar nelayan bisa bertambah.
"Jadi kan kalau ada teknologi yang memadai, orang pasti mau menjadi nelayan. Karena nggak pakai kira-kira mencari lokasi untuk mendapatkan ikan. Jadi BBM juga hemat, karena nggak muter-muter dulu," ungkapnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Kekayaan Mardiono yang Terpilih Jadi Ketum PPP, Tembus Triliun di LHKPN
-
Sosok Muhammad Mardiono, Klaim Terpilih Ketum PPP di Tengah Kericuhan Muktamar
-
Cuaca Ekstrem Hari Ini: BMKG Beri Peringatan Dini Hujan Lebat dan Petir di Kota-Kota Ini!
-
Nyaris Jadi Korban Perampasan, Wanita Ini Bongkar Dugaan Kongkalikong 'Polisi' dengan Debt Collector
-
Sebut Produksi Jagung Melesat, Titiek Soeharto Ungkap Andil Polri soal Swasembada Pangan
-
Mardiono Ungkap Kericuhan di Muktamar X PPP Akibatkan Korban Luka yang Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Muktamar X PPP: Mardiono Akui Konflik Internal Jadi Biang Kegagalan di Pemilu 2024
-
Baru Hari Pertama Muktamar X PPP, Mardiono Sudah Menang Secara Aklamasi
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X