Suara.com - Ketua DPR Setya Novanto akan mengusulkan kepada Komisi II untuk mengundang KPU dan Bawaslu guna membahas hasil putusan Mahkamah Konstitusi tentang mengakomodasi calon tunggal ikut pilkada serentak Desember 2015.
"Saya akan menyampaikan kepada Komisi II, mengundang KPU dan juga Bawaslu karena ini baru diputuskan, nah itu segera kita minta adakan koordinasi supaya ada kejelasan-kejelasan, supaya ada pengertian yang sama antara putusan MK dengan instansi terkait dengan komisi II," ujar Setya Novanto di DPR, Rabu (30/9/2015).
Setya Novanto mengatakan pada prinsipnya yang terpenting seluruh pelaksanaan pilkada serentak berjalan dengan baik. Tetapi untuk mewujudkannya, hasil putusan MK perlu dibahas bersama lembaga-lembaga terkait.
"Tadi saya sudah sampaikan ke Pak Rambe (Kamarulzaman, Ketua Komisi II) untuk bisa ditindaklanjuti agar semua bisa clear dan bisa memberikan arti bagi semua yang ikut, dan kita juga pengen tahu hasil putusan MK nanti seperti apa," ujar dia.
Selasa (29/9/2015) kemarin, MK memutuskan pilkada tetap dapat digelar walaupun hanya diikuti satu pasangan calon. Hal ini untuk menjamin dan melindungi hak rakyat. Tetapi, pilkada calon tunggal dapat digelar kalau telah diusahakan secara optimal untuk terpenuhinya syarat minimal dua pasangan. Dengan kata lain, KPU sudah membuka kembali pendaftaran calon, namun tetap tidak ada penambahan pasangan calon yang baru.
Berita Terkait
-
Lukman Edy: Referendum Cuma Kiasan, Nama Biasanya Bumbung Kosong
-
Anggota Gerindra: Akomodir Calon Tunggal Boroskan Anggaran
-
Akomodir Calon Tunggal, KPU Butuh Seminggu Ubah Aturan
-
KPU Minta DPR Masukkan Putusan MK dalam Perubahan Undang-Undang
-
Ketua MPR Tolak Kata Referendum di Putusan MK Soal Calon Tunggal
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
Terkini
-
Klaim Turunkan Kemacetan Jalan TB Simatupang, Pramono Pastikan GT Fatmawati 2 Gratis hingga Oktober
-
Mendagri Ajak KAHMI Jadi Motor Perubahan Menuju Indonesia Emas 2045
-
Fakta-fakta Yuda Prawira yang Ditemukan Tinggal Kerangka di Pohon Aren
-
Presiden Trump Patok Rp1,6 Miliar untuk Biaya Visa Pekerja Khusus, Ini Alasannya
-
Sebulan 3 Kali Kecelakaan, Pramono Bakal Evaluasi Transjakarta
-
Ratusan Siswa Keracunan MBG di Banggai Kepulauan, 34 Masih dalam Perawatan
-
Gubernur Bobby Nasution Harap Bisa Bangun Sport Tourism di Sumut Lewat Balap
-
Tim Penyelamat Freeport Temukan Dua Korban Longsor, Pencarian 5 Pekerja Masih Berlanjut
-
Momen Prabowo Subianto Disambut Hangat Diaspora di New York, Siap Sampaikan Pidato Penting di PBB!
-
Agus Suparmanto Dinilai Bisa Jadi Kunci Perubahan PPP, Dukungan Keluarga Mbah Moen Jadi Modal