Suara.com - Penderita ISPA (infeksi saluran pernapasan akut/atas) di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada periode Juli hingga September 2015 mencapai 6.663 orang.
"Terjadi peningkatan jumlah warga yang terkena penyakit ISPA sekitar 638 orang sepanjang Juli sampai September 2015," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara Arnold Wayong, saat dihubungi di Penajam, Senin (19/10/2015).
Penderita ISPA di Kabupaten Penajam Paser Utara kata Arnold Wayong, pada Juli sebanyak 1.819 orang dan mengalami peningkatan 568 orang pada Agustus 2015, sehingga menjadi 2.387 penderita.
Kemudian terjadi lagi peningkatan penderita ISPA sebanyak 70 orang sehingga pada September 2015, penderita ISPA mencapai 2.457 orang.
"Kami belum mengetahui jumlah warga yang terkena ISPA pada periode Oktober 2015, karena laporan dari masing-masing puskesmas belum lengkap. Nanti pada November, baru bisa diketahui apakah ada peningkatan atau penurunan penderita ISPA pada Oktober 2015," katanya.
"Warga yang terserang ISPA itu mayoritas masih berusia balita dan anak-anak, yakni usia satu sampai delapan tahun," ungkap Arnold Wayong.
Peningkatan penderita ISPA di Kabupaten Penajam Paser Utara, menurut Arnold Wayong, akibat udara yang tidak sehat karena daerah itu diselimuti kabut asap.
Namun peningkatan tersebut tambahnya, tidak terlalu signifikan sehingga kawasan itu belum ditetapkan darurat ISPA.
"Bisa ditetapkan darurat ISPA, jika ada kenaikan dua kali lipat dari jumlah penderita sebelumnya, baik per pekan maupun per bulan atau ada insiden KLB (kejadian luar biasa) yakni ada kematian penderita ISPA," ujar Arnold Wayong.
Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara kata Arnold Wayong, telah melakukan berbagai upaya, termasuk sosialisasi ke seluruh puskesmas agar mengimbau masyarakat meningkatkan prilaku hidup sehat.
"Seluruh puskesmas yang tersebar di empat kecamatan diinstruksikan untuk melakukan penanganan penyakit yang ditimbulkan sebagai dampak kabut asap serta mengimbau masyarakat untuk mengenakan masker dan tidak terlalu banyak beraktivitas di luar rumah jika tidak ada hal yang penting," ungkap Arnold Wayong. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik
-
Sempat Copot Kepsek SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Akui Tak Bisa Kontrol Diri
-
Mendagri Dukung Penuh Percepatan Program MBG, Teken Keputusan Bersama Terkait Lokasi SPPG di Daerah