Suara.com - Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Nina Endang Rahayu mengungkapkan, kualitas udara di daerah itu sudah masuk pada level tidak sehat selama beberapa hari terakhir.
"Wilayah Kota Samarinda berada di kotak warna coklat yang artinya kualitas udaranya sudah tidak sehat. Sedikit lagi mendekati warna merah yang berarti sangat tidak sehat sedangkan paling buruk di warna ungu. Tetapi, jika berangsur membaik akan bergeser ke warna kuning dan selanjutnya ke warna hijau. Kami berharap kabut asap tidak bertambah parah," kata Nina Endang Rahayu saat dihubungi di Samarinda, Selasa (20/10/2015).
Di sebagian wilayah Pulau Sumatera kata Nina Endang Rahayu, umumnya sudah berada di kotak warna merah dan mendekati ungu.
"Itu artinya sudah hampir sangat parah. Kalau di Samarinda sendiri pantauan kami yang kualitas udaranya paling tidak sehat itu berada saat pagi hari hingga pukul 11.00 Wita. Tapi bukan berarti malam hari aman sehingga kami mengimbau masyarakat agar tetap menggunakan masker," katanya.
"Kami juga akan segera bersurat ke Dinas Pendidikan agar mengimbau sekolah-sekolah untuk tidak banyak beraktivitas di luar ruangan," ujar Nina Endang Rahayu.
Dinas Kesehatan Kota Samarinda lanjut dia, juga terus melakukan sosialisasi dan imbauan agar masyarakat mengurangi aktivitas di luar ruangan.
"Kalaupun terpaksa, harus menggunakan pelindung tubuh, khususnya masker karena ancaman yang paling serius adalah penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)," katanya.
Selain sosialisasi, Dinas Kesehatan Kota Samarinda tambah Nina Endang Rahayu, juga telah membagikan masker kepada masyarakat.
"Kami juga telah meminta setiap Puskesmas yang ada di Kota Samarinda untuk mensosialisasikan bahaya jika terus menerus terpapar kabut asap. Sejauh ini, belum ada lonjakan angka warga yang terserang ISPA namun akibat kabut asap yang semakin tebal sehingga langkah pencegahan yang paling penting harus dilakukan," ujarnya.
"Langkah pencegahan yang paling baik yakni, dengan mengedepankan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat) serta mengurangi aktivitas luar ruangan dan selalu menggunakan masker," kata Nina Endang Rahayu.
Sementara Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Samarinda, Abdul Aziz, mengatakan, belum bisa memastikan kualitas udara saat di daerah itu.
"Kami telah melakukan uji kualitas udara awal bulan ini namun hasilnya belum diketahui. Jadi, kami belum bisa menyimpulkan apakah kualitas udara saat ini baik ataukah tidak," kata Aziz. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung