Suara.com - Anggota Badan Anggaran DPR dari Fraksi Nasional Demokrat Johnny G. Plate mengatakan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016 tersandera oleh program usulan program pembangunan daerah pemilihan atau dana aspirasi daerah pemilihan dari DPR. Usulan program ini sempat ditolak Presiden Joko Widodo Juni 2015.
"Usaha untuk menyisipkan program ini dilakukan melalui banggar yang menekan pemerintah supaya menerima usulan DPR tersebut. Jika tidak maka kemungkinan APBN 2016 bisa disandera dan itu berdampak buruk bagi program pemerintah tahun 2016," kata Johnny, Jumat (23/10/2015).
Usulan tersebut, kata Johnny, diramu dengan nama yang baru, meskipun mirip dengan UP2DP. Program tertuang dalam Pasal 12 ayat (2) RUU APBN 2016 yang disahkan dalam rapat Panitia Kerja RUU APBN, Selasa (20/10/2015).
"Kelihatannya begitu (mengubah nama)," ujar dia.
Dia menambahkan jadwal paripurna pengesahan UU APBN 2016 yang sedianya dilaksanakan hari ini ditunda sampai 30 Oktober 2015. Tanggal 30 Oktober adalah hari terakhir masa sidang periode ini dan setelah itu DPR reses.
Apabila DPR gagal mengesahkan UU APBN 2016 pada 30 Oktober, Johnny menyebut itu akan mengganggu keseluruhan program pemerintah tahun 2016 sebab pemerintah bekerja menggunakan APBN 2015. Karenanya, dia berharap APBN bisa diketok tanpa ada sanderaan.
"Mudah-mudahan pembahasan UU APBN 2016 bisa berjalan mulus sampai penetapan di sidang paripurna pada 30 Oktober 2015 minggu depan," kata anggota Komisi IX.
Dia meminta fraksi anggota Koalisi Merah Putih mendukung APBN 2016 sehingga program Nawa Cita Presiden Jokowi dapat berjalan.
"Kami harapkan rekan-rekan fraksi KMP mendukung agar APBN 2016 betul-betul berpihak pada program prorakyat sesuai visi misi presiden melalui implementasi Nawa Cita yang konkrit dalam APBN," ujar Johnny.
Ketua Banggar Ahmadi Noor Supit membantah usulan UP2DP muncul lagi. Menurutnya, DPR tidak mengusulkannya masuk APBN 2016. Sebab, usulan APBN berasal dari pemerintah.
Dia menerangkan dalam undang-undang, diatur RUU APBN diajukan oleh pemerintah sehingga tidak mungkin DPR bisa mengajukannya. DPR hanya bertugas sebagai pembahas.
Politisi Golkar tersebut menegaskan dalam rapat kerja pembahasan RAPBN 2016 yang akan datang, usulan itu akan dicabut.
"Jadi itu nggak ada dana yang diusulkan DPR. Saya waktu perumusan kebetulan tidak hadir. Saya selalu katakan tidak ada pengusulan dari DPR (untuk APBN), pengusulan dari pemerintah. Jadi (UP2DP) harus dihapus itu. Saya sebagai ketua Banggar akan hapus itu. Saya jamin," kata Supit.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
Terkini
-
Akhirnya! Prabowo Anugerahi Soeharto Gelar Pahlawan Nasional, Istana Bergemuruh
-
Trauma Ledakan SMAN 72 Jakarta: Siswa Dapat Konseling dan Belajar Daring, Ini Kata Pemprov DKI!
-
Jenderal Soedirman Lebih dari Sekadar Panglima, Ini Teladan yang Generasi Muda Harus Tahu!
-
Foto Soeharto, Gus Dur, dan Marsinah Berjejer di Istana Jelang Penganugerahan Pahlawan Nasional
-
Termasuk Soeharto, Prabowo Anugerahkan Pahlawan Nasional ke 10 Tokoh, Ini Daftarnya
-
KPAI: Mental Gen ZAlpha Kian Rentan, Risiko Balas Dendam Korban Bullying Meningkat
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 10 November 2025: Waspada Hujan & Petir di Sejumlah Kota
-
Pimpin Ziarah Nasional di TMPNU Kalibata, Prabowo: Jangan Sekali-sekali Lupakan Jasa Pahlawan
-
Ketua DPD Raih Dua Rekor MURI Berkat Inisiasi Gerakan Hijau Nasional
-
Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Jakarta Hari Ini, Senin 10 November 2025