Suara.com - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Polri) Jenderal Pol Badrodin Haiti mengatakan ASEAN dan Cina perlu membentuk kelompok kerja penanganan terorisme, guna menekan aksi terorisme dan radikalisme yang makin berkembang dalam beragam bentuk.
"ASEAN dan Cina menjalin kerja sama yang baik, dalam hal keamanan kawasan. Dan untuk meningkatkan komunikasi, koordinasi antara ASEAN dan Cina, maka perlu ada kelompok kerja yang menangani kejahatan lintas batas, termasuk terorisme," katanya, di Beijing, Jumat (23/10/2015).
Berbicara pada dialog tingkat menteri ASEAN-Cina bidang kerja sama keamanan dan hukum, Badrodin menjelaskan bahwa Pokja dapat melakukan pertemuan rutin tahunan, guna meningkatkan komunikasi dan koordinasi.
Indonesia, tutur Kapolri, telah memiliki Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme yang lahir sebagai konsekuensi dari diratifikasinya International Convention for the Suppression of the Financing of Terrorism, 1999 (Konvensi Internasional Pemberantasan Pendanaan Terorisme, 1999).
"Untuk mendukung upaya penanganan terorisme, Indonesia juga telah memiliki Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang disahkan pada 2010," kata Jenderal Badrodin.
Ia mengatakan Indonesia juga menghadapi ancaman gerakan radikal seperti ISIS. Saat ini tercatat sekitar 500 warga negara Indonesia di mancanegara, yang tergabung dalam ISIS.
"Terkait itu, Kepolisian Indonesia telah melakukan berbagai upaya, termasuk menjalin kerja sama dengan sejumlah pihak, mengantisipasi meningkatnya keterlibatan warga negara Indonesia yang tergabung dalam ISIS," kata Kapolri.
"Di ASEAN, Indonesia memimpin dalam pemberantasan terorisme di kawasan, mengingat terorisme tidak saja mengancam stabilitas keamanan dalam negeri Indonesia tetapi juga keamanan kawasan," tuturnya.
Badrodin mengatakan dengan meratifikasi Konvensi ASEAN tentang Pemberantasan Terorisme, Indonesia berperan aktif dalam memerangi terorisme di kawasan, baik melalui kerja sama bilateral maupun multilateral.
"Hal yang sama juga dapat diakukan dengan menjalin kerja sama serupa antara ASEAN dan Cina, terlebih Cina adalah salah satu mitra wicara ASEAN," katanya.
ASEAN dan Cina perlu meningkatkan dialog, komunikasi, untuk meningkatkan kerja sama pemberantasan terorisme. Dialog dapat dilakukan dalam kerangka konsultasi yang saling menguntungkan kedua pihak, berdasarkan kemitraan, ujar Kapolri.
Pada kesempatan tersebut, Badrodin juga mengemukakan adopsi rencana aksi nota kesepahaman antara ASEAN dan Cina, dalam kerja sama di lapangan menghadapi isu keamanan non tradisional. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah