Suara.com - Pembalap Yamaha, Valentino Rossi, pemimpin klasemen sementara MotoGP, mengajukan banding ke Pengadilan Olahraga Internasional (CAS) terhadap penalti yang dijatuhkan kepadanya setelah ia menendang pembalap Honda, Marc Marquez di Grand Prix Sepang, Malaysia pekan lalu.
Rossi yang dihukum start paling bontot dalam balapan terakhir di Valencia, Spanyol 8 November mendatang, sudah mengajukan banding yang sama ke Federasi Olahraga Sepeda Motor Internasional (FIM). Sayang, bandingnya itu ditolak.
"Dalam bandingnya kepada CAS, Rossi meminta agar penalti dibatalkan atau agar pemotongan poin dikurangi menjadi hanya satu dari tiga poin," bunyi pernyataan CAS, Jumat (30/10/2015).
"Bersamaan dengan pengajuan banding, Rossi juga mengajukan permintaan agar hukumannya ditunda, sehingga dia tidak start di urutan paling belakang dalam balapan terakhir di Valencia," bunyi pernyataan itu lebih lanjut.
Keputusan atas banding pembalap asal Italia itu diperkirakan akan keluar pekan depan.
Rossi, yang keluar sebagai juara ketiga di balapan Sepang, kini masih menguasai klasemen sementara MotoGP dan hanya terpaut tujuh angka dari rival setimnya, Jorge Lorenzo. Jika Lorenzo berhasil merebut podium pertama di Valencia, Rossi setidaknya harus keluar sebagai juara kedua agar merebut gelar musim ini.
Usai insiden di Sepan, Rossi menuding Marquez sengaja menjebaknya untuk mendukung rekan senegaranya Lorenzo keluar sebagai juara MotoGP kali ini. (Reuters)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
Gus Yahya Bantah Mundur dari PBNU, Sebut Syuriyah Tidak Punya Kewenangan
-
Negosiasi Panas Krisis Iklim Kandas Gegara Kebakaran di Dapur COP30, Apa Penyebabnya?
-
KPK Tancap Gas Sidik Korupsi Bansos, Meski Rudi Tanoe Terus Ajukan Praperadilan
-
Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards 2025 Sukses Digelar, Ini Daftar Para Jawaranya
-
Sekjen PBNU Minta Pengurus Tenang di Tengah Isu Pelengseran Gus Yahya dari Kursi Ketua Umum
-
Kader Muda PDIP Ditantang Teladani Pahlawan: Berjuang Tanpa Tanya Jabatan
-
Kementerian PU Tingkatkan Kapasitas Petugas Pelayanan Publik
-
Bukan Cuma Guru Ngaji, Ketua Kelompok Pengajian di Jember Kini Dapat Uang Insentif
-
Siswa Mengadu soal Perundungan di Sekolah, Wagub Rano Karno Janji Usut Tuntas
-
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa