Suara.com - Aksi warga yang didukung ormas dan LSM di Cileungsi, Bogor, Timur, Jawa Barat, dengan menghadang truk sampah milik Dinas Kebersihan DKI Jakarta berdampak pada penurunan pendapatan pemulung di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantargebang, Kota Bekasi, Selasa (3/11/2015). Pasalnya, sebagian truk tidak bisa mengirimkan sampah atau terlambat sampai di Bantargebang sehingga mengurangi barang bekas yang didapat pemulung.
"Dibilang sedih ya sedih mbak, tapi kesal sama mereka (warga dan ormas). Bingung aja dapat duit sedikit aja buat anak istri di rumah," ujar pemulung bernama Erwin kepada Suara.com di TPST Bantargebang.
Pemulung asal Serang, Banten, itu heran mengapa warga dan ormas baru sekarang demonstrasi menolak daerah dilewati truk sampah.
"Kenapa baru sekarang demo, kenapa tidak dari awal-awal pas dilintasi protes. Kita orang kecil jadi imbasnya, jadi nggak dapat duit. Biasanya dapat Rp60 ribu hari ini cuma Rp30 ribu," kata lelaki berusia 37 tahun.
Hal yang senada juga diungkapkan pemulung bernama Adi (45). Adi kecewa terhadap sikap warga Cileungsi dan LSM serta ormas yang dua hari ini menghadang truk sampah Jakarta di perempatan Cileungsi.
"Penghasilan jadi sedikit mbak, sekarang aja boro-boro, dapat Rp40 ribu saja susah mbak," tutur Adi.
Menurut Yadi alasan warga menolak truk dilewati sampah karena bau, tidak masuk akal. Yadi menilai mereka egois dan tidak memikirkan penghidupan pemulung yang sehari-hari mengais rezeki dari barang bekas.
"Kenapa mereka nggak berpikir sama kita orang kecil di sini. Alasannya cuma bau, mereka nggak ngerasain disini. Kalau bisa nggak usah demo, kan bisa diomongin baik- baik, kalau gini orang kecil yang dirugikan," kata dia.
Berita Terkait
-
Polda Belum Mau Terima Kasus Ahok Soal TNI Angkut Sampah
-
Konflik Sampah, Yusril: Ahok Salah Bedakan Tanah DKI dan Swasta
-
Godang Tua Jaya: Urusan Kami Mengolah Sampah Jadi Kompos
-
Ahok Dilaporkan ke Polda Gara-gara Bilang Tentara Angkut Sampah
-
Navigat Organic: Warga Tolak Truk Sampah DKI Bukan Urusan Kami
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
-
Viral Video Syur 27 Detik Diduga Libatkan Oknum Dokter di Riau
Terkini
-
Ibu-ibu di Sumut Lebam Dihajar Sekuriti Toba Pulp Lestari, PDIP Ancam Bentuk Pansus Agraria
-
2 Kelompok Masyarakat Ngadu ke Fraksi PDIP DPR, Keluhkan Kerusakan Lingkungan dan Konflik Tanah
-
Tok! MK Tegaskan Seluruh Pekerja Tak Wajib Bayar Tapera
-
Prabowo Ngamuk Korupsi Triliunan, Tiba-tiba Singgung Gaji Wartawan: Yang Duitnya Banyak Bos Kalian
-
Korsleting Listrik Picu Kebakaran di Taman Sari, 6 Warga Luka dan Ratusan KK Terpaksa Mengungsi
-
Babak Baru Kematian Misterius Diplomat Arya Daru: Keluarga Diduga Diteror, LPSK Siapkan Perlindungan
-
Sepanjang 2025, Pemerintah Konsisten Jaga Tarif Listrik Stabil untuk Lindungi Daya Beli Rakyat
-
'Tugasmu Menjamin, Bukan Memungut!': Tamparan Keras MK untuk Logika Tapera Pemerintah
-
Lanjutan Tepuk Sakinah, Kemenag Kini Luncurkan GAS Nikah: Apa Itu?
-
Misteri Hilangnya Mahasiswa UI Terungkap: Ternyata Malu karena Skripsi Belum Beres