Suara.com - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengaku setuju dengan surat edaran tentang penanganan ujaran kebencian atau hate speech yang dikeluarkan Kepala Polisi Republik Indonesia Jenderal Badrodin Haiti.
"Melihatnya sederhana, kita harus belajar jadi bangsa yang lebih disiplin dan berbudaya. Kan katanya Indonesia bangsa yang ramah tamah," kata Luhut saat ditemui di komplek Kementerian Polhukamkam, Jalan Merdeka Barat 15, Jakarta Pusat, Selasa (3/11/2015).
Surat edaran kebencian atau hate speech dikeluarkan oleh Kapolri Jenderal Badrodin Haiti untuk mengamankan serta melindungi masyarakat dari aksi provokasi.
Luhut mengatakan, surat edaran Nomor SE/06/X/2015 yang ditetapkan pada 8 Oktober lalu, agar masyarakat menjadi tertib dalam berkomunikasi.
Luhut berharap, masyarakat tidak perlu menanggapi berlebihan surat edaran tersebut, justru itu dibuat untuk menertibkan masyarakat.
"Orang hidup kan ada aturannya, tidak boleh terlalu bebas nanti tidak tahu aturan," kata Luhut.
Luhut menegaskan, surat edaran yang tengah populer di masyarakat sekarang ini dibuat Kapolri untuk menegakkan hukum dan mendisiplinkan bangsa.
"Intinya Kapolri ingin masyarakat harus hidup disiplin," ucap Luhut. (Muhamad Ridwan)
Berita Terkait
-
147 Ribu Aparat dan Banser Amankan Misa Malam Natal 2025
-
Kapolri Minta Pengemudi Bus Tak Paksakan Diri Saat Mudik Nataru
-
Polemik Perpol 10/2025 Dalam Hierarki Hukum RI, Siapa Lebih Kuat?
-
Pastikan Keamanan Jalur Mudik Nataru, Kapolri: Tol Dipantau 24 Jam, Rekayasa Lalin Disiapkan
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
30 Tahun Menanti, Jalan Rusak di Karet Tengsin Akhirnya Mulus dalam Sebulan
-
Sebut Penanganan Banjir Sumatera Terburuk, Ray Rangkuti: Klaim Pemerintah Mudah Dipatahkan Medsos
-
Seskab Teddy Respons Pihak yang Bandingkan Penanganan Bencana: Tiap Bencana Punya Tantangan Sendiri
-
Saat Orasi Membakar Semangat, PKL Raup Cuan di Tengah Demo Buruh Tolak Kenaikan UMP 2026
-
Pemerintah Kaji Program Work from Mal, APBI Sebut Sejalan dengan Tren Kerja Fleksibel
-
KSAD Bongkar Ada Upaya Sabotase, Lepas Baut Jembatan Bailey di Wilayah Bencana
-
Lebih Rendah dari Bekasi dan Karawang, Buruh Desak Pramono Anung Revisi UMP Jakarta
-
Panglima TNI Respons Pengibaran Bendera GAM: Jangan Ganggu Pemulihan Bencana
-
Said Iqbal Protes Polisi Blokade Aksi Buruh ke Istana, Singgung Cara Militeristik
-
Setuju Bantuan Asing Masuk, Hasto: Kemanusiaan Bersifat Universal