Suara.com - Pengelola tempat pengolahan sampah terpadu di Bantargebang, Bekasi, PT Godang Tua Jaya mencatat penurunan volume sampah dari DKI Jakarta hingga 50 persen akibat aksi penghadangan truk sampah di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.
"Pada Senin (2/11/2015), volume sampah yang kita hitung di TPST Bantargebang, ada pengurangan yang cukup signifikan akibat adanya penghadangan truk sampah DKI oleh warga di Cileungsi," kata Direktur Operasional Godang Tua Jaya Douglas Manurung di Bekasi, Selasa (3/11/2015).
Menurut dia, sampah yang diterima pihaknya pada saat itu hanya 2.718 ton dari volume pembuangan sampah pada hari normal mencapai 6.000 ton.
"Penurunannya lebih dari 50 persen akibat dampak penghadangan truk sampah," katanya.
Ratusan warga Cileungsi bersama dengan LSM dan organisasi masyarakat Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melakukan aksi penghadangan truk sampah milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang melintas di jalan utama wilayah itu pada Senin.
Tercatat sedikitnya 50 truk sampah DKI yang melintas dihadang oleh warga sejak pagi hingga sore hari sebagai bentuk protes atas bau yang tidak sedap, kotor, dan muatan sampah yang pada truk tersebut yang mengganggu warga.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan peristiwa penghadangan truk sampah milik Dinas Kebersihan DKI yang dilakukan oleh sekelompok warga di Cileungsi mengakibatkan penumpukan sampah di DKI.
"Karena penghadangan itu, pembuangan sampah menuju TPST Bantargebang menjadi terhambat. Sampah tidak terangkut, sehingga terjadi penumpukan sampah," katanya.
Menurut dia, penghadangan yang dilakukan oleh sekelompok warga tersebut merupakan aksi premanisme, sehingga Pemprov DKI akan segera melaporkan kepada pihak kepolisian.
"Kalau menurut saya, tindakan penghadangan tersebut merupakan aksi premanisme. Makanya, hari ini Dinas Kebersihan DKI mau lapor ke polisi. Tidak boleh main hadang-hadang begitu," ujarnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Truk Dihadang Warga, Supir: Seminggu Begini Jakarta Lautan Sampah
-
Supir Truk Sampah DKI Kini Ketakutan ke Bantargebang Siang Hari
-
Polda Belum Mau Terima Kasus Ahok Soal TNI Angkut Sampah
-
Konflik Sampah, Yusril: Ahok Salah Bedakan Tanah DKI dan Swasta
-
Godang Tua Jaya: Urusan Kami Mengolah Sampah Jadi Kompos
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
-
Viral Video Syur 27 Detik Diduga Libatkan Oknum Dokter di Riau
-
Dokter Lulusan Filsafat yang 'Semprot' DPR Soal Makan Gratis: Siapa Sih dr. Tan Shot Yen?
-
Gile Lo Dro! Pemain Keturunan Filipina Debut Bersama Barcelona di LaLiga
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
Terkini
-
Sebut Lonjakan Korban Keracunan MBG Capai 8.649 Anak, JPPI Minta Program Dihentikan
-
KAJ, KLJ, KPDJ Cair Lagi! 200 Ribu Warga Jakarta Dapat Top-Up Rp 300 Ribu
-
Dokumen Negara Saling Tabrak! Dr. Tifa Beberkan Kejanggalan Fatal Ijazah Gibran, Ini Buktinya
-
Heran Pembangunan LRT Fase 1B Velodrome-Manggarai Belum Juga Rampung, PSI: Bikin Macet
-
Geger! Narkoba Disulap Jadi Cairan Vape, Jaringan Om Bos Terbongkar Dramatis di Jakarta
-
Dari Koki Terlatih hingga Pasang CCTV, Ini Permintaan Prabowo Usai Dengar Laporan KLB dari BGN
-
Rekam Jejak Kombes Budi Hermanto, Ditunjuk Kapolri Jadi Kabid Humas Polda Metro Jaya Baru!
-
Instruksi Keras Prabowo dari Kertanegara Buntut MBG Jadi Petaka
-
PPP Terbelah Dua, Mardiono vs Agus Suparmanto Saling Klaim Ketum Sah, Pemerintah Pilih Siapa?
-
Prabowo Kagum PKS Sodorkan Profesor ITB Masuk Kabinet, Siapa Orangnya?