Suara.com - Kadar abu vulkanis, hasil letusan Gunung Barujari atau anak Gunung Rinjani, di udara Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat terus menurun. Penurunan kadar abu vulkanis itu disebabkan oleh hujan yang turun pada Jumat (6/11/2015), demikian kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram H. Supardi, Minggu (8/11/2015).
"Kalau dibandingkan pada hari Kamis hingga Jumat, abu vulkanis sangat terasa. Jika tidak menggunakan kacamata, mata terasa perih," kata Supardi.
Meski kadar abu vulkanis menurun, aktivitas gunung Barujari, anak Gunung Rinjani, justru terus meningkat.
Selain karena hujan, penurutan kadar abu vulkanis juga disebabkan oleh arah angin yang berembus ke selatan. Perubahan arah angin ini menyebabkan operasional Bandara Internasional Lombok terganggu.
Supardi sendiri tetap mengimbau masyarakat kota untuk mewaspadai perubahan cuaca, yang kemungkinan arah angin mengarah ke barat.
Ia mengingatkan masyarakat bahwa abu vulkanis sangat berbahaya bagi kesehatan karena bisa mengganggu sistem pernapasan, yakni penyakit infeksi saluran pernapasan (ISPA), sakit tenggorokan, dan iritasi mata.
Untuk itu, pada hari Senin (9/11/2015) BPBD Kota Mataram akan membagi-bagikan masker gratis kepada masyarakat Mataram.
"Cuaca di Kota Mataram saat ini masih mendung dan kita berharap hujan agar abu vulkanis tidak menyelimuti Mataram," ujarnya.
Selain membagi-bagi masker gratis kepada masyarakat, BPBD juga melakukan imbauan keliling untuk mengingatkan masyarakat agar mewaspadai bahaya abu vulkanis Gunung Barujari. Selain itu, BPBD Kota Mataram juga memberikan selebaran kepada masyarakat yang berisi imbauan.
Dalam selebaraan itu, BPBD Mataram mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker dan kacamata saat keluar rumah atau berada di jalan agar abu vulkanis tidak terhirup dan tidak kena mata. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
Rawan Roboh Selama Cuaca Ekstrem, Satpol PP DKI Jakarta Tertibkan 16 Reklame Berbahaya
-
Demo di Balai Kota, Buruh Jakarta Tagih Janji 'Manusiakan Pekerja' Lewat UMP Rp5,8 Juta
-
Rocky Gerung Sebut Kritik Netizen Sebagai Alarm Demokrasi untuk Presiden Prabowo
-
Tetap Jalan Saat Libur Sekolah, Begini Skema Pembagian MBG Menurut BGN
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil dan Aura Kasih di Kasus BJB: Semua Kemungkinan Terbuka
-
Kontribusi Beton Precast untuk Pemerataan Pembangunan di Indonesia
-
Kejagung Periksa Eks Menteri ESDM Sudirman Said Terkait Kasus Korupsi Petral
-
Bintang Porno Bonnie Blue Lecehkan Merah Putih, DPR Dorong KBRI di Inggris Sampaikan Keberatan
-
Tembus Jalur Udara, Bantuan 3 Ton Sudah Tiba di Takengon
-
BMKG Ingatkan Potensi Tinggi Gelombang di Pesisir Selatan Indonesia, Apa Penyebabnya?