Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Kementerian PUPR, Mochammad Natsir [suara.com/Nikolaus Tolen]
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sosialisasi gerakan hemat air di Hotel Ambhara, Jalan Iskandarsyah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin(16/11/2015). Sosialisasi dilakukan karena saat ini jumlah air baku di Indonesia sudah mulai kurang.
"Hasil survei Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air minum, Direktorat Jenderal Cipta Karya melaporkan bahwa setiap hari orang Indonesia mengonsumsi air rata-rata 144 liter, dan separuh dari konsumsi air tersebut adalah untuk mandi," kata Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Kementerian PUPR, Mochammad Natsir.
Dengan jumlah pemakaian sebesar itu, katanya, jumlah air baku di Indonesia akan semakin habis. Dia mengungkapkan saat ini jumlah air tawar di Indonesia tinggal tiga persen dan dari jumlah tersebut tinggal 0,62 persen yang layak konsumsi.
"Di Indonesia ini, dari 100 persen jumlah airnya, 97 persen adalah air laut, sementara air tawar hanya 3 persen dan hanya 0,62 persen yang layak dikonsumsi," kata Natsir.
Dia berharap gerakan Hemat Air Indonesia dapat menyadarkan masyarakat akan pentingnya hemat pemakaian air.
Selain sosialisasi, kementerian juga akan melakukan pengembangan teknologi Reverse Osmosis yaitu dengan membangun instalasi pengolahan air laut, meskipun biaya pengolahannya tergolong tinggi.
"Pelaksanaan gerakan hemat air Indonesia ini diselenggarakan untuk meningkatkan kesadaran setiap pemangku kepentingan dan masyarakat pada umumnya akan pentingnya penghematan air sebagai salah satu upaya konservasi air," kata dia.
"Hasil survei Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air minum, Direktorat Jenderal Cipta Karya melaporkan bahwa setiap hari orang Indonesia mengonsumsi air rata-rata 144 liter, dan separuh dari konsumsi air tersebut adalah untuk mandi," kata Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Kementerian PUPR, Mochammad Natsir.
Dengan jumlah pemakaian sebesar itu, katanya, jumlah air baku di Indonesia akan semakin habis. Dia mengungkapkan saat ini jumlah air tawar di Indonesia tinggal tiga persen dan dari jumlah tersebut tinggal 0,62 persen yang layak konsumsi.
"Di Indonesia ini, dari 100 persen jumlah airnya, 97 persen adalah air laut, sementara air tawar hanya 3 persen dan hanya 0,62 persen yang layak dikonsumsi," kata Natsir.
Dia berharap gerakan Hemat Air Indonesia dapat menyadarkan masyarakat akan pentingnya hemat pemakaian air.
Selain sosialisasi, kementerian juga akan melakukan pengembangan teknologi Reverse Osmosis yaitu dengan membangun instalasi pengolahan air laut, meskipun biaya pengolahannya tergolong tinggi.
"Pelaksanaan gerakan hemat air Indonesia ini diselenggarakan untuk meningkatkan kesadaran setiap pemangku kepentingan dan masyarakat pada umumnya akan pentingnya penghematan air sebagai salah satu upaya konservasi air," kata dia.
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh