Kepala Unit Subdit III Resmob Polda Metro Jaya Akbp Eko Hadi Santoso mengatakan pihaknya telah menangkap para pelaku pemerasan diantaranya berinisial YNM bin J (31), NS (35), RA (23), MSSS (29), MS (51), DS(36), BMN (70), SS(39). Kelima tersangka tersebut mengaku sebagai polisi dalam menjalankan aksinya.
Eko mengatakan kasus ini berawal dari laporan korban tanggal pada 2 November 2015 atas nama Yuan Ming HSI ( Warga negara Taiwan), Direktur PT. Mandiri Utama Sukses dan yang terlapor adalah YNM (31), dengan modus tersangka (NS) yang merupakan seorang wanita menyuruh tersangka lain menggerebek mereka di kamar hotel dengan menjadi Petugas Polisi Gadungan.
" Ketika di Hotel, NS, dan korban melakukan hubungan selayaknya suami istri. Ditengah asik bermesraan, para tersangka lain masuk seperti petugas polisi dengan alibi melakukan razia terhadap Warga Negara Asing," kata Eko ditemui Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (21/11/2015).
Selain itu, kepala Kanit IV Subdit Resmob Polda Metro Jaya, Komisaris Polisi Teuku Arsa Khadafi menambahkan para tersangka memeras korban dengan meminta sejumlah uang sebesar Rp 10miliar agar kasus ini tidak terlaporkan ke pihak imigrasi.
" Dari semua tersangka, yang merencanakan pemerasan ini pelaku NS. Kemudian dia mengajak para tersangka lain, diantaranya ada yang berperan sebagai petugas imigrasi, polisi, Wartawan, dan fotografer, untuk meyakinkan korban tujuannya untuk memeras korban," kata Teuku Arsya
Lebih lanjut Arsya menyampaikan karena korban merasa ketakutan dengan apa yang dilakukan para tersangka, akhirnya korban menuruti dengan memberikan uang dalam bentuk sek sebesar Rp2 miliar apa yang diminta para petugas Gadungan tersebut.
Arsya menuturkan korban yang merasa diteror karena para tersangka terus menerus memeras korban, akhirnya melaporkan kasus tersebut ke Markas Besar Polisi, dan korban di sarankan untuk melapor ke Polda Metro Jaya.
" Pertama menerima laporan kami bentuk tim, dan membuat rencana dengan akan membayar sisa Rp 8miliar kepada tersangka, saat mereka mau mengambil sisa uang pemerasan itu akhirnya pihak berwajib menangkap tersangka," kata Arsya.
Para pelaku berjumlah delapan orang dan akhirnya mendekam di Polda Metro Jaya. "Namun tiga diantaranya masih Daftar Pencarian Orang (DPO) oleh Polda Metro Jaya dengan Kasus yang mereka lakukan yaitu pemerasan dan harus menerima ganjaran dengan pasal 368 KUHP tentang pemerasan ancaman hukuman tujuh tahun penjara," imbuh Arsya.
Berita Terkait
-
Kejagung Buka Kemungkinan Tersangka Baru Kasus Pemerasan Jaksa, Pimpinan Juga Bisa Terseret
-
Amnesty International Beberkan 36 Video Kekerasan Polisi di Demo Agustus Lalu
-
Geledah Rumdin Gubernur Riau Abdul Wahid usai Tersangka, KPK Cari Bukti Apa Lagi?
-
Lewat 1x24 Jam Pasca-OTT, Dalih KPK Baru Umumkan Gubernur Riau Tersangka: Masalah Teknis, Bukan...
-
Hasil 'Jatah Preman' Rp2,25 M, Gubernur Riau Palak Anak Buah buat Pelesiran ke London hingga Brasil
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
Malam Tahun Baru Jakarta Jadi Wadah Doa Lintas Agama Bagi Korban Bencana Sumatera
-
Polda Metro Jaya Catat Laporan Kejahatan Terbanyak Sepanjang 2025, Capai 74 Ribu Kasus
-
Alarm Narkoba di Jakarta: 27 Orang Terjerat Tiap Hari, 7.426 Kasus Terungkap Sepanjang 2025
-
Tutup Tahun 2025 di Lapangan, Presiden Prabowo Tinjau Pemulihan Bencana di Tapanuli Selatan
-
Kado Akhir Tahun, Pemprov DKI Gratiskan Transum Selama Dua Hari
-
PDIP Kecam Teror terhadap Pegiat Medsos dan Aktivis, Guntur Romli: Tindakan Pengecut!
-
Hari Terakhir Pencairan BLTS Rp900 Ribu, Kantor Pos Buka hingga Tengah Malam
-
Densus 88: Ideologi Neo Nazi dan White Supremacy Menyasar Anak Lewat Game Online!
-
Menteri Berulah, Presiden Menanggung Beban? Syahganda Desak Prabowo Gunakan Strategi Sun Tzu
-
Periksa 15 Saksi, KPK Duga Eks Kajari HSU Potong Anggaran Internal dan Cairkan Tanpa SPPD