Suara.com - Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Effendi M. S. Simbolon mempertanyakan motif kesolidan partai politik yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) untuk mendukung Ketua DPR RI dari Fraksi Golkar Setya Novanto. Sebelumnya Setya tersandung skandal dugaan pencatutan nama Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla ketika Setya bertemu dengan pihak PT Freeport.
"Untuk apa kita aku solid-solidan, untuk apa, terus membela siapa?" ujarnya usai menghadiri diskusi bertajuk "Freeport Bikin Repot" di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (21/11/2015).
Menurut Effendi, menanggapi kasus pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden tidak harus menyatukan kekuatan partai yang tergabung di luar pemerintahan. Sebab menurutnya banyak pihak yang malah menyalahkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said atas laporannya beserta rekaman pertemuan Setya Novanto dengan pengusaha minyak Riza Chalid, dan pimpinan PT. Freeport ke Mahkamah Kehormatan Dewan DPR.
"Kita tentu semuanya menyalahkan Sudirman Said lah, makanya (seperti dikatakan Wakil Ketua DPR Fadli Zon) kalau disuruh oleh wakil presiden saya melihat untuk apa?" katanya.
Lebih jauh, apabila Menteri ESDM dinilai cukup bukti pelanggaran atau melakukan dugaan korupsi yang dilakukan Setya Novanto ataupun pihak dari PT Freeport maka ada baiknya dilaporkan terlebih dahulu kepada Presiden Jokowi atau ke aparat kepolisian.
"Maka saya melihat untuk apa kalau memang melihat ditemukan katakanlah bukti permulan disitu ada pidana ya ke polisi dong, bukan kemudian gaya infotainment untuk mempermalukn gitu. Mempermalukan sekali pemeritahan kalau begitu," jelasnya.
Berita Terkait
-
Sudirman Said Blak-blakan soal OTT Wamenaker Noel: Lingkaran Jokowi Terlalu Banyak Orang Bermasalah!
-
Terungkap! Cerita Sudirman Said Jadi Menteri ESDM Era Jokowi, Ternyata Bukan Kandidat Utama
-
Pesan Sudirman Said ke Prabowo: Lakukan Koreksi Total, Jangan Terus Topang Baron Kekuasaan
-
Sudirman Said Bongkar Bobroknya Tata Kelola Tambang dan Migas: Rawan Dikooptasi Pemain Besar
-
'Black Hole' Demokrasi Era Jokowi: Sudirman Said Kuliti Pelemahan KPK hingga Nepotisme Anak Mantu
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
- Diundang Dolce & Gabbana, Penampilan Anggun Mayang Banjir Pujian: Netizen Bandingkan dengan Fuji
Pilihan
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
Terkini
-
Perhatikan Pemilihan Bahan Sampai Makanan Siap Disantap, Ini Tips Cegah Kasus di Program MBG
-
Perkuat Akses Keuangan Daerah yang Inklusif, Kemendagri dan OJK Bersinergi
-
Sidang Patok Tambang Memanas: Tanggal BAP 'Ajaib', Saksi Kebingungan Dikejar OC Kaligis!
-
Buntut Anggaran Tangsel Dikuliti Leony, Harga Jam Tangan Wali Kota Benyamin Davnie jadi Sorotan
-
'Geruduk' Istana di Hari Tani, Petani Sodorkan 6 Tuntutan Keras untuk Prabowo: Cabut UU Cipta Kerja!
-
Nahas! Tukang Kerupuk di Tangerang Ditikam Gegara Dituduh Rebut Lapak, Begini Nasibnya!
-
Dr. Tan Shot Yen Kritik MBG Isi Burger: Beri Anak Kapurung dan Ikan Kuah Asam
-
Dapur MBG Bogor Sajikan Ribuan Porsi Sehat, Jamin Kecukupan Gizi dan Bantu Perekonomian Keluarga
-
Mirisnya Pensiunan Askes: Uang Hari Tua Tertahan di BPJS, Terpaksa 'Ngemis' ke DPR Demi Sesuap Nasi
-
Seluruh Tubuh Melepuh, Buruh Lumpia Korban Ledakan Gas di Bogor Minta Tolong Dedi Mulyadi, Kenapa?