Suara.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menilai kasus dugaan malpraktik yang menimpa Falya Raafani Blegur (15 bulan) tidak ada kaitannya dengan perizinan Rumah Sakit Awal Bros, Kota Bekasi, Jawa Barat. Itu sebabnya, menurut politisi Partai Golkar ini, perizinan rumah sakit tidak perlu ditinjau ulang.
"Ini bukan kesalahan institusi. Ini kesalahan dokter (YWA), terkait human (manusianya), kecuali terkait masalah pembangunannya, apakah relevan, tentu kan harus dikaji," ujar Rahmat di gedung DPRD Kota Bekasi, Selasa (24/11/2015).
Ketika ditanya apakah akan ada pencopotan Anne Nurchandrani dari jabatan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi dalam kasus ini karena faktor kelalaian mengawasi rumah sakit, Rahmat mengatakan kebijakan tersebut harus disertai bukti kuat.
Sepanjang tidak ditemukan bukti kesalahan Anne, kata Rahmat, tidak bisa dicopot begitu saja.
"Ini kan bukan kesalahan dia, karena kan ada salah satu dokter yang dianggap malpraktik. Jadi dicari dulu kesalahannya, masa kesalahannya belum dicari, kepala dinkes harus dicopot," kata dia.
Keluarga Falya melaporkan dokter berinisial YWA yang berpraktik di Rumah Sakit Awal Bros ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polda Metro Jaya. Keluarga menduga Falya menjadi korban malpraktik setelah dirawat di rumah sakit yang terletak di Jalan KH. Noer Ali.
Falya dirawat di rumah sakit mulai Rabu (28/10/2015). Dia meninggal di RS Awal Bros pada Minggu (1/11/2015). Keluarga mengatakan sebelum diberi antibiotik oleh dokter, Falya sudah mulai sehat. Keluarga Falya menduga pemberian antibiotik tersebut tidak sesuai prosedur.
Dokter YWA dilaporkan atas dugaan pelanggaran Pasal 359 KUHP dan UU Kesehatan yang mengakibatkan orang meninggal dunia. Nomor laporan Polda Metro Jaya LP/4829/X/2015/PMJ/Ditreskrimsus.
Setelah menggeledah RS Awal Bros dan mengambil dokumen, Polda Metro Jaya akan memeriksa perawat dan dokter dalam waktu dekat.
Berita Terkait
-
Dugaan Malpraktik Bayi, Wali Kota Bekasi Tunggu Audit Dinkes
-
Walkot Bekasi Minta Kadinkes Terbuka soal Kasus Malpraktik
-
Mau Bongkar Makam Korban Malpraktik, Polda Tunggu Tim Forensik
-
RS Awal Bros Ungkap Kronologis Kematian Falya di DPRD
-
Dugaan Malpraktik RS Awal Bros, Seperti Ini Reaksi Kepala Dinkes
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Malam Tahun Baru 2026 Jalur Puncak Berlaku Car Free Night, Cek Jadwal Penyekatannya di Sini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!