Suara.com - Presiden Uhuru Kenyatta memecat lima menteri, yang terlibat korupsi, dalam perombakan kabinet pada Selasa malam (24/11/2015) di tengah peningkatan kecaman atas keberlangsungan korupsi di Kenya.
Menteri pertanian, energi, tenaga kerja, pertanahan, dan angkutan diberhentikan pada Selasa menyusul undur diri masing-masing menteri itu pada akhir minggu lalu.
Saat mengumumkan perombakan kabinet itu, Kenyatta mengatakan upaya tersebut diperlukan untuk memastikan pertanggungjawaban pejabat.
"Setelah menikmati keberhasilan dan mengambil sebagian tantangan, kini saatnya memberi dorongan baru dalam agenda pembangunan pemerintahan saya," kata Kenyatta, yang telah menjalani lebih dari separuh masa jabatannya.
Kelima menteri tersebut tidak lagi digaji penuh sejak Maret.
Seorang menteri kabinet mengundurkan diri pada Minggu dengan alasan kesehatan setelah penyelidikan parlemen menghasilkan dugaan penyalahgunaan dana di kementeriannya, termasuk pembelian televisi seharga 17.600 dolar AS dan sekotak pena isi 20 yang berharga 85 dolar AS per buahnya.
Korupsi pada 2015 itu telah masuk dalam audit resmi yang tercatat satu persen dari belanja pemerintah dan 25 persen dari keseluruhan anggaran senilai 16 miliar dolar AS.
Ditemukan juga serangkaian praktik perampasan lahan dan tipuan pengadaan, dengan tuduhan bahwa tentara Kenya berbagi rampasan senilai 400 juta dolar AS dari penyelundupan gula untuk mendanai kelompok Al-Qaeda yang bertempur di Somalia serta ketidakmampuan pemerintah Kenya menjelaskan bagaimana dana Eurobond senilai 2,75 miliar dolar AS di pasar internasional digunakan.
Pada November, belasan diplomat asing yang mewakili penyumbang dana terbesar bagi Kenya, mengkritik kegagalan negara tersebut dalam menangani kriris korupsi dan mengancam akan memberlakukan larangan perjalanan bagi orang-orang yang tidak jujur.
Pada Senin, Kenyatta mengemukakan berbagai tindakan untuk melawan korupsi.
Menurut dia, korupsi merupakan ancaman keamanan nasional dan ia menyeru para pemimpin agama untuk menyatakan korupsi sebagai "dosa terhadap Tuhan dan kemanusiaan".
Di antara yang dipecat itu terdapat Charity Ngilu, sekutu dekat Kenyatta, yang diduga melakukan korupsi di kementerian pertanahan.
Laporan dari Komisi Etik dan Anti-Korupsi Kenya menyatakan kementerian tersebut telah dibuat susah karena korupsi yang merajalela dan dijalankan oleh kartel yang terhubung dengan Ngilu. (Antara)
Berita Terkait
-
Drama Berujung Rehabilitasi, 7 Fakta Mengejutkan Kasus Korupsi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi
-
Pengacara Komisaris PT Jenggala Maritim Nilai Dakwaan Soal Fee Sewa Kapal Tak Terbukti
-
Angka Kasus Korupsi Kades Capai 489, Wamendagri: Ini Catatan Serius
-
'Terima Kasih Pak Prabowo': Eks Dirut ASDP Lolos dari Vonis Korupsi, Pengacara Sindir KPK Keliru
-
Yusril: Pemberian Rehabilitasi Kepada Direksi Non Aktif PT ASDP Telah Sesuai Prosedur
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Picu Sorotan, Komisi III DPR Warning Penegak Hukum
-
Ira Puspadewi Cs Dapat Rehabilitasi dari Prabowo, Eks Penyidik KPK: Tamparan Penegak Hukum
-
Heboh Bandara 'Ilegal' di Morowali, Benarkah Diresmikan Jokowi? Fakta Dua Bandara Terungkap
-
TKI Asal Temanggung Hilang Selama 20 Tahun di Malaysia, Ahmad Luthfi Pastikan Kondisinya Aman
-
Drama Berujung Rehabilitasi, 7 Fakta Mengejutkan Kasus Korupsi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi
-
DPRD DKI Soroti Gaji Guru Swasta di Jakarta: Jauh di Bawah UMP!
-
Pengacara Komisaris PT Jenggala Maritim Nilai Dakwaan Soal Fee Sewa Kapal Tak Terbukti
-
Milik Siapa PT IMIP? Heboh Bandara Morowali Disebut Ilegal, Jadi 'Negara dalam Negara'
-
Rahang Alvaro Masih Hilang, Polisi Kerahkan Anjing Pelacak Sisir Aliran Sungai Tenjo
-
Bandara 'Hantu' Morowali, Isu Negara dalam Negara dan Ancaman Kedaulatan Mengemuka