Suara.com - Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI) akan menyelidiki mengenai satu anggota TNI yang ditembak oleh kelompok teroris pimpinan Santoso. Diketahui jika Serka Sainudin dari satuan Ba Purir kipan C yonif 712 raider tewas tertembak kelompok teroris di Poso, Sulawesi Tengah, Minggu (29/11/2015).
Panglima TNI Jenderal Panglima Gatot Nurmantyo mengatakan institusinya selalu mengevaluasi apapun yang terjadi di lapangan dalam sebuah operasi.
"Kita selalu mengevaluasi setiap apa yang terjadi, seperti apa yang sedang terjadi di sana apakah itu bagian patroli atau masuk markas (kelompok teroris di Poso)," kata Gatot usai memimpin upacara peringatan HUT Korpri ke-44 di Mabes TNI AU, Cilangkap, Jakarta Timur Senin (30/11/2015).
Gatot juga akan berkoodinasi dengan Polri dan Badan Nasional Penanggulanan Teroris (BNPT). Sementara akibat peristiwa itu, Gator belum akan memerintahkan penambahan pasukan di Poso.
"Jadi TNI selalu bekerjasama dengan kepolisian dan BNPT, kemudian info tersebut kami sampaikan dan kami kembangkan pada kepolisian," kata Gatot.
"Ini kami sampaikan pada Polri sehingga kami membentengi masyarakat untuk tidak terpengaruh oleh gerakan terorisme," katanya.
Sebelumnya, seorang anggota TNI tewas tertembak saat terjadi kontak senjata dengan jaringan teroris di Dusun Gayatri, Desa Meranda kecamatan Poso pesisir utara Kabupaten Poso di KM 6-7. Baku tembak terjadi sekitar pukul 09.00 WITA, Minggu (29/11/2015).
Korban tewas dari TNI yakni Serka Sainudin dari satuan Ba Purir kipan C yonif 712 raider. Sebelum terjadi baku tembak, Serka Sainudin tengah melakukan patroli di wilayah Poso. Dia menghembuskan napas terakhir setelah mengalami luka tembak di bagian kepala.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
Terkini
-
Mardani Ali Sera Dicopot dari Kursi Ketua PKSAP DPR, Alasannya karena Ini
-
Melihat 'Kampung Zombie' Cililitan Diterjang Banjir, Warga Sudah Tak Asing: Kayak Air Lewat Saja
-
Jakarta Dikepung Banjir: 16 RT Terendam, Pela Mampang Paling Parah Hingga 80 cm
-
Program SMK Go Global Dinilai Bisa Tekan Pengangguran, P2MI: Target 500 Ribu Penempatan
-
21 Tahun Terganjal! Eva Sundari Soroti 'Gangguan' DPR pada Pengesahan RUU PPRT: Aneh!
-
110 Anak Direkrut Teroris Lewat Medsos dan Game, Densus 88 Ungkap Fakta Baru
-
Jejak Hitam Eks Sekretaris MA Nurhadi: Cuci Uang Rp308 M, Beli Vila-Kebun Sawit Atas Nama Orang Lain
-
Jaksa KPK Ungkap Pertarungan Gengsi dengan Penasihat Hukum di Kasus Hasto Kristiyanto
-
Sebut Indonesia Darurat Bullying, Puan Siapkan Panggilan Menteri dan Tim Psikolog
-
Pembahasan KUHAP Diperkarakan ke MKD, Puan Sebut DPR Sudah Libatkan Banyak Pihak: Prosesnya Panjang